Djoko Pekik dicecar soal Hambalang
Djoko Pekik dicecar soal Hambalang
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Djoko Pekik Irianto mengaku, dicecar mengenai program Proyek Sport Center Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saya diminta keterangan atau klarifikasi terkait program Hambalang. Karena saya Plt (Pelaksana tugas) Sesmenpora (Sekretaris menteri Pemuda dan Olahraga) 2011. Yang ditanya ke saya soal tugas dan fungsi Sesmen adalah sebagai layanan administratif," ujar Djoko Pekik usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (12/6/2013) malam.
Djoko yang mengenakan kemeja batik lengan panjang terlihat membawa map. Dia mengaku, di cecar sekira lima sampai enam pertanyaan oleh penyidik KPK terkait tugas dan fungsi di Kemenpora.
Ketika disinggung mengenai pengerjaan untuk pengadaan peralatan Proyek Hambalang yang dimulai sebelum pembangunan gedung dibangun. Djoko Pekik berkilah, supaya pada tahun 2012 sudah bisa difungsikan. Namun, dalam perjalanannya kasus senilai Rp2,5 trilun ini bermasalah.
"Kalau rencana semula 2012 itu sudah mulai operasi ya. Sekolah sudah mulai jalan, sehingga sarana untuk sekolah itu diadakan di 2011 sudah ada persiapan menuju 2012," kata dia.
Kendati demikian, dia ogah memberitahukan siapa pihak yang papling bertanggung jawab dalam kasus ini. Dia mengatakan, sebaikanya dikonfirmasi ke pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja. "Ya eggak tahu, nanti tanya penyidik (KPK) saja. Saya kan cuma Sesmen saja," tukasnya.
"Saya diminta keterangan atau klarifikasi terkait program Hambalang. Karena saya Plt (Pelaksana tugas) Sesmenpora (Sekretaris menteri Pemuda dan Olahraga) 2011. Yang ditanya ke saya soal tugas dan fungsi Sesmen adalah sebagai layanan administratif," ujar Djoko Pekik usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (12/6/2013) malam.
Djoko yang mengenakan kemeja batik lengan panjang terlihat membawa map. Dia mengaku, di cecar sekira lima sampai enam pertanyaan oleh penyidik KPK terkait tugas dan fungsi di Kemenpora.
Ketika disinggung mengenai pengerjaan untuk pengadaan peralatan Proyek Hambalang yang dimulai sebelum pembangunan gedung dibangun. Djoko Pekik berkilah, supaya pada tahun 2012 sudah bisa difungsikan. Namun, dalam perjalanannya kasus senilai Rp2,5 trilun ini bermasalah.
"Kalau rencana semula 2012 itu sudah mulai operasi ya. Sekolah sudah mulai jalan, sehingga sarana untuk sekolah itu diadakan di 2011 sudah ada persiapan menuju 2012," kata dia.
Kendati demikian, dia ogah memberitahukan siapa pihak yang papling bertanggung jawab dalam kasus ini. Dia mengatakan, sebaikanya dikonfirmasi ke pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja. "Ya eggak tahu, nanti tanya penyidik (KPK) saja. Saya kan cuma Sesmen saja," tukasnya.
(mhd)
Explore More