Ditendang dari koalisi, PKS tunggu surat resmi

Rabu, 12 Juni 2013 - 13:19 WIB
Ditendang dari koalisi, PKS tunggu surat resmi
Ditendang dari koalisi, PKS tunggu surat resmi
A A A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku telah mendapatkan bocoran terkait posisi mereka di Sekretariat Gabungan (Setgab) yang kabarnya telah dikeluarkan dari koalisi.

Kendati demikian, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Fahri Hamzah masih akan menunggu surat resmi dari kebenaran informasi yang telah mereka terima dari pihak istana melalui salah satu menteri PKS.

"Itulah perkembangan yang ada dalam pekan-pekan ini. Kami sebetulnya sedang menunggu kelanjutan dari pemberitahuan lisan yang disampaikan pihak istana kepada salah seorang menteri kita itu," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

"Tentu ini kita anggap sebagai informasi yang valid dan serius tentunya. Karena itu kami sebetulnya menunggu sehingga agar ada kejelasan metode komunikasi dan seterusnya. Saya kira itu," sambungnya.

Kata Fahri, jika benar informasi yang disebutkan bahwa PKS telah didepak dari koalisi maka dirinya paham mengapa tidak diundang dalam rapat Setgab semalam.

"Itulah sebabnya kami dapat mengerti kalau tadi malam katanya Setgab ada rapat, dan kami memang tidak ada pemberitahuan sama sekali soal rapat itu," terangnya.

Anggota Komisi III DPR ini menilai surat itu sangat penting bagi partainya untuk memverifikasi kebenaran kabar tersebut.

"Jadi kembali memverifikasi dan membenarkan info pekan lalu yang mengatakan bahwa PKS sudah dikeluarkan dari setgab tetapi akan ada."

"Surat menyusul dari presiden yang sampai saat ini kami bicara, barusan saya bicara dengan presiden partai, belum ada surat itu," kata dia.

Terakhir, Fahri pun enggan menyebutkan siapa menteri PKS yang mendapatkan informasi dari pihak istana bahwa partainya telah dikeluarkan.

"Tentu tidak penting kami sampaikan. Yang kami ingin sampaikan bahwa kami ini sedang menunggu ya. Nanti tentu pada saatnya akan kita sampaikan, yang bersangkutan nanti bisa ditanya. Yang jelas informasi ini lah yang sedang kami tunggu untuk diproses," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8515 seconds (0.1#10.140)