Kenali gejala nyeri & ciri-cirinya

Selasa, 11 Juni 2013 - 16:19 WIB
Kenali gejala nyeri & ciri-cirinya
Kenali gejala nyeri & ciri-cirinya
A A A
Sindonews.com - Nyeri pada lansia merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, berkaitan dengan jaringan rusak atau jaringan yang cenderung rusak.

Selain itu, pengalaman nyeri, bukan hanya akibat rangsangan yang mengganggu dan jaringan tubuh yang terkena saja, tetapi juga di bidang psikologik, sosial, dan spiritual.

Menurut survei di Amerika Serikat, sebanyak 15 persen lansia mengalami 30 hari dalam setahun nyeri punggung dan 10 persen mengalami 30 hari dalam setahun nyeri kepala dan nyeri sendi. Namun nyeri sendiri sering diabaikan atau bahkan mengobati diri sendiri dengan obat yang dijual bebas.

Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit (RS) Graha Permata Ibu Depok Diah Herawati menuturkan, rasa nyeri adalah subyektif dan tidak dapat diukur secara obyektif. Menurutnya, dengan cara apapun, seperti mengukur tekanan darah, nyeri hanya bisa komunikasikan melalui verbal dan non verbal oleh penderita.

"Bentuk yang sering kita hadapi dalam merasakan nyeri yakni rasa cemas, tegang, murung, menarik diri, diam, agresif, menjerit, merintih atau marah," ujarnya saat menjadi pembicara Seminar Lansia di RS Hermina Depok, Selasa (11/6/2013).

Diah mengatakan nyeri bisa menimbulkan ketegangan otot, pucat, berkeringat, denyutan jantung yang cepat, dan aktifitas lambung yang bertambah. Nyeri bisa dirasakan dengan kata-kata perih, gatal, cekot-cekot, dan linu.

Menurutnya, sensasi nyeri bisa berupa rasa terbakar, diiris-iris, ditusuk, dingin, dan membeku. "Informasi yang dibutuhkan mengenai rasa nyeri seperti intensitasnya skala 0-10, yakni ringan, sedang, dan berat, lalu hubungan dengan penyakit yang diderita," paparnya.

Pola umum nyeri yakni seperti radang kulit otot dan sendi, nyeri kepala, nyeri jantung, nyeri peura diperberat dengan gerakan pernafasan, nyeri pada usus besar, nyeri pada saluran kencing. Berbagai hal yang dapat menyebabkan nyeri diantaranya infeksi, keadaan inflamasi, trauma, kelainan degeneratif, keadaan toksik metabolik, dan neoplasma.

"Pengobatan nyeri bisa dilakukan bermacam-macam, di zaman Babilonia, Mesir dan zaman Persia, dilakukan dengan cara sederhana yaitu direndam di air dingin dari rungai, kalau di China misalnya akupuntur," ungkapnya.

"Kemudian dengan psikologis yakni menghilangkan nyeri dengan cara berdoa sampai hipnotis, kalau secara medis biasanya analgesik sederhana, obat nsaid, analgesik opioid, anti konvulsan, anti depresan, dan terapi fisik juga rehabilitasi," tutup Diah.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6833 seconds (0.1#10.140)