Kalangan artis pun kehilangan Taufiq Kiemas
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia kembali kehilangan tokoh nasional, kini Ketua MPR RI Taufiq Kiemas harus menghadap sang pencipta pada Sabtu 8 Juni 2013.
Menurut politikus muda Partai Golkar Charles Bonar Sirait, Almarhum merupakan sosok yang memperjuangkan dan menegakkan dasar-dasar negara.
"Di bawah kepemimpinan beliau MPR-RI gencar mengingatkan kita akan 4 pilar kebangsaan, UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI," kata Charles mengenang Almarhum melalui pesan singkat, Senin (10/5/2013).
Dikatakan dia, Almarhum juga sukses dan berhasil menurunkan tensi perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara para tokoh dan pemimpin bangsa.
"Beliau gigih mendorong generasi muda untuk berani maju dengan terobosan-terobosan berpikir yang cerdas. Saya pribadi menilai beliau adalah Negarawan," tuturnya.
"Beliau tegas dan berani menyatakan pluralitas dan keragaman harus berada di tempat yang paling tertinggi daripada kepentingan kelompok, bahkan kepada kelompoknya sendiri," jelas pria yang terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk dapil DKI Jakarta I ini.
Lebih lanjut dia, almarhum Taufiq Kiemas juga pernah berpesan bahwa bangsa Indonesia tidak akan maju selama masih memperdebatkan perbedaan dan friksi.
"Sebelum beliau menjadi Ketua MPR-RI beliau sempat mengatakan, kapan negara ini akan maju kalau diantara kita terus terjadi perbedaan dan friksi? Energi bangsa ini akan habis jika kita hanya terlibat dalam adu debat, perbedaan, saling menjelekkan, dan tidak mendukung satu sama lain," ceritanya.
Charles pun mengenang pertemuan terakhirnya dengan almarhum Taufiq Kiemas satu tahun lalu, saat dirinya membawakan sebuah acara dialog milik stasiun televisi pemerintah dan ketika berkunjung ke DPD RI.
"Satu tahun lalu saya juga pernah duduk bersebelahan meja dengan beliau di restaurant Menado Kawasan SCBD, beliau didampingi menantu dan cucunya dari Mbak Puan Maharani."
"Almarhum tersenyum hangat menyapa kami lebih dahulu "Apa kabarnya Bung, semua lancar2 kan?". Saya tersenyum dan membalas sapaan-nya dengan semangat "Lancar Pak", jawab saya," kenangnya.
Atas kepergian suami dari Megawati Soekarnoputri ini pun Charles menyampaikan ungkapan belasungkawanya yang mendalam.
"Selamat jalan bapak perekat dan pemersatu bangsa. Selamat Beristirahat di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," tuntasnya.
Menurut politikus muda Partai Golkar Charles Bonar Sirait, Almarhum merupakan sosok yang memperjuangkan dan menegakkan dasar-dasar negara.
"Di bawah kepemimpinan beliau MPR-RI gencar mengingatkan kita akan 4 pilar kebangsaan, UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI," kata Charles mengenang Almarhum melalui pesan singkat, Senin (10/5/2013).
Dikatakan dia, Almarhum juga sukses dan berhasil menurunkan tensi perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara para tokoh dan pemimpin bangsa.
"Beliau gigih mendorong generasi muda untuk berani maju dengan terobosan-terobosan berpikir yang cerdas. Saya pribadi menilai beliau adalah Negarawan," tuturnya.
"Beliau tegas dan berani menyatakan pluralitas dan keragaman harus berada di tempat yang paling tertinggi daripada kepentingan kelompok, bahkan kepada kelompoknya sendiri," jelas pria yang terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk dapil DKI Jakarta I ini.
Lebih lanjut dia, almarhum Taufiq Kiemas juga pernah berpesan bahwa bangsa Indonesia tidak akan maju selama masih memperdebatkan perbedaan dan friksi.
"Sebelum beliau menjadi Ketua MPR-RI beliau sempat mengatakan, kapan negara ini akan maju kalau diantara kita terus terjadi perbedaan dan friksi? Energi bangsa ini akan habis jika kita hanya terlibat dalam adu debat, perbedaan, saling menjelekkan, dan tidak mendukung satu sama lain," ceritanya.
Charles pun mengenang pertemuan terakhirnya dengan almarhum Taufiq Kiemas satu tahun lalu, saat dirinya membawakan sebuah acara dialog milik stasiun televisi pemerintah dan ketika berkunjung ke DPD RI.
"Satu tahun lalu saya juga pernah duduk bersebelahan meja dengan beliau di restaurant Menado Kawasan SCBD, beliau didampingi menantu dan cucunya dari Mbak Puan Maharani."
"Almarhum tersenyum hangat menyapa kami lebih dahulu "Apa kabarnya Bung, semua lancar2 kan?". Saya tersenyum dan membalas sapaan-nya dengan semangat "Lancar Pak", jawab saya," kenangnya.
Atas kepergian suami dari Megawati Soekarnoputri ini pun Charles menyampaikan ungkapan belasungkawanya yang mendalam.
"Selamat jalan bapak perekat dan pemersatu bangsa. Selamat Beristirahat di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," tuntasnya.
(lal)