Adhie sebut Taufiq Kiemas negarawan 24 karat
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Adhi Massardhi mengatakan, dalam beberapa hal, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai politikus papan atas, cara bicaranya sering tampak seperti tidak akademis.
Adhi mencontohkan, menyebut nama orang ceplas-ceplos, bahkan nama Presiden Yudhoyono, suka keseleo lidah. Terkesan sebagai tokoh yang naif. Tapi di balik semua itu, Kata dia, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP ini adalah seorang negarawan sejati.
"Taifiq Kiemas negarawan "24 karat". Ia memiliki komitmen kebangsaan yang nyaris tak ada bandingannya di masa sekarang. Ketika para pembesar negara, mulai dari presiden, wapres, menteri, hingga anggota DPR/MPR dan para kepala daerah di seluruh Indonesia terjerembab ke lembah liberal, dan tercerabut dari akar budaya kebangsaannya, Taufik Kiemas menggunakan posisinya sebagai Ketua MPR untuk mengampanyekan '4 Pilar' (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika)," katanya dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (9/6/2013) dini hari.
Adhie menambahkan, Taufiq tidak bergeming ketika sejumlah orang menertawakannya karena menempatkan Pancasila sebagai pilar. Tapi, seperti langkah politik Gus Dur, yang tidak terlalu mementingkan kemasan kecuali substansi dan hakekatnya.
"Perdebatan 'pilar atau dasar (negara)' di tengah masyarakat itu membuktikan satu hal, tujuan Taufiq Kiemas memasukan kembali (4) nilai warisan para pendiri bangsa dalam pikiran bangsanya telah berhasil," ujarnya.
Dia menerangkan, mudah dibayangkan, kalau Taufiq Kiemas tidak menempatkan Pancasila dalam khasanah 'perpilaran', pasti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika tidak akan menjadi pembicaraan sehangat seperti sekarang.
"Benar, bagi Taufiq Kiemas, tidak penting Pancasila itu dikategorikan dasar atau pilar. Yang penting segera dihayati, dan nilai-nilainya diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Memberi visi. Mengajak orang berpikir ke depan," pungkasnya.
Adhi mencontohkan, menyebut nama orang ceplas-ceplos, bahkan nama Presiden Yudhoyono, suka keseleo lidah. Terkesan sebagai tokoh yang naif. Tapi di balik semua itu, Kata dia, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP ini adalah seorang negarawan sejati.
"Taifiq Kiemas negarawan "24 karat". Ia memiliki komitmen kebangsaan yang nyaris tak ada bandingannya di masa sekarang. Ketika para pembesar negara, mulai dari presiden, wapres, menteri, hingga anggota DPR/MPR dan para kepala daerah di seluruh Indonesia terjerembab ke lembah liberal, dan tercerabut dari akar budaya kebangsaannya, Taufik Kiemas menggunakan posisinya sebagai Ketua MPR untuk mengampanyekan '4 Pilar' (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika)," katanya dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (9/6/2013) dini hari.
Adhie menambahkan, Taufiq tidak bergeming ketika sejumlah orang menertawakannya karena menempatkan Pancasila sebagai pilar. Tapi, seperti langkah politik Gus Dur, yang tidak terlalu mementingkan kemasan kecuali substansi dan hakekatnya.
"Perdebatan 'pilar atau dasar (negara)' di tengah masyarakat itu membuktikan satu hal, tujuan Taufiq Kiemas memasukan kembali (4) nilai warisan para pendiri bangsa dalam pikiran bangsanya telah berhasil," ujarnya.
Dia menerangkan, mudah dibayangkan, kalau Taufiq Kiemas tidak menempatkan Pancasila dalam khasanah 'perpilaran', pasti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika tidak akan menjadi pembicaraan sehangat seperti sekarang.
"Benar, bagi Taufiq Kiemas, tidak penting Pancasila itu dikategorikan dasar atau pilar. Yang penting segera dihayati, dan nilai-nilainya diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Memberi visi. Mengajak orang berpikir ke depan," pungkasnya.
(mhd)