Tolak BBM naik, PKS cuma cari simpati rakyat
A
A
A
Sindonews.com - Penolakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), juga dibarengi langkah dengan memasang spanduk penolakan kenaikan BBM di berbagai tempat.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat (PD) melihat, PKS tengah mencari simpati masyarakat di tengah kasus dugaan suap impor daging sapi yang menyeret mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Mencoba mencari simpati (rakyat) saat mengalami badai (kasus korupsi), mencari check and balance apa yang dihadapi sekarang," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun saat dihubungi Sindonews, Kamis (6/6/2013).
Menurutnya, rencana pemerintah menaikan harga BBM hanya dijadikan ajang panggung politik. "Memang menjadi panggung politik," ucapnya.
Kendati begitu, Johnny tidak melarang PKS menebar spanduk penolakan kenaikan BBM. Menurutnya, menjadi hak dari setiap partai politik termasuk PKS melakukan hal tersebut. "Tidak salah memasang spanduk, dulu tidak ada yang pasang, hak mereka," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat (PD) melihat, PKS tengah mencari simpati masyarakat di tengah kasus dugaan suap impor daging sapi yang menyeret mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Mencoba mencari simpati (rakyat) saat mengalami badai (kasus korupsi), mencari check and balance apa yang dihadapi sekarang," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun saat dihubungi Sindonews, Kamis (6/6/2013).
Menurutnya, rencana pemerintah menaikan harga BBM hanya dijadikan ajang panggung politik. "Memang menjadi panggung politik," ucapnya.
Kendati begitu, Johnny tidak melarang PKS menebar spanduk penolakan kenaikan BBM. Menurutnya, menjadi hak dari setiap partai politik termasuk PKS melakukan hal tersebut. "Tidak salah memasang spanduk, dulu tidak ada yang pasang, hak mereka," pungkasnya.
(maf)