Figur alternatif, Gita juga berpeluang untuk Pilpres 2014
A
A
A
Sindonews.com - Bakal calon presiden (capres) alternatif memiliki peluang untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Namun, para bakal capres alternatif itu memerlukan kerja ekstra ketimbang bakal capres yang berlatar belakang partai politik (parpol).
Pasalnya, bakal capres alternatif itu harus berusaha mendapatkan tiket pencalonan melalui partai dalam proses konvensi dan meningkatkan popularitas, awareness, serta elektabilitas di mata para pemilih.
“Tugas para capres alternatif ini lebih berat. Tapi, bukanlah mustahil, ketika maju mereka akan dapat memenangkan Pilpres nantinya, tergantung dari strategi dan langkah-langkah pemenangan nantinya,” ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bahtiar Effendy kepada wartawan, Kamis (30/5/2013).
Bahtiar mengakui ada beberapa nama belakangan ini disebut-sebut berpeluang sebagai bakal capres alternatif. Mereka adalah, Gita Wirjawan, Mahfud MD, Dahlan Iskan, dan Irman Gusman. “Gita juga sudah mulai disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir,” tukasnya.
Dekan FISIP UIN Jakarta ini menambahkan, parpol dan bakal capres alternatif itu harus memiliki ide dan gagasan yang menjual ke publik untuk perubahan Indonesia. Baik, jangka panjang maupun pendek.
"Jadi, ide-ide para capres alternatif ini juga adalah ide-ide atau gagasan alternatif tentang Indonesia masa depan," jelasnya.
Sementara itu, terkait proses konvensi yang akan digelar Partai Demokrat sendiri, menurutnya sebagai ide positif dalam konteks perpolitikan Indonesia masa kini. Kesempatan ini, kata Bahtiar bisa memberi kesempatan bagi para bakal capres alternatif.
Sebab, lanjut Bahtiar, pemberitaan tokoh bakal capres dua tahun terakhir ini masih didominasi muka lama. Misalnya, Aburizal Bakrie, Prabowo, dan Megawati. Hanya saja, Bahtiar mengingatkan, Demokrat harus menjelaskan mekanisme konvensi sehingga para bakal capres alternatif itu memiliki tekad bulat untuk maju dalam konvensi.
“Lahirnya para capres alternatif ini tentu semakin menggairahkan animo masyarakat menjelang Pilpres mendatang,” ujarnya.
Pasalnya, bakal capres alternatif itu harus berusaha mendapatkan tiket pencalonan melalui partai dalam proses konvensi dan meningkatkan popularitas, awareness, serta elektabilitas di mata para pemilih.
“Tugas para capres alternatif ini lebih berat. Tapi, bukanlah mustahil, ketika maju mereka akan dapat memenangkan Pilpres nantinya, tergantung dari strategi dan langkah-langkah pemenangan nantinya,” ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Bahtiar Effendy kepada wartawan, Kamis (30/5/2013).
Bahtiar mengakui ada beberapa nama belakangan ini disebut-sebut berpeluang sebagai bakal capres alternatif. Mereka adalah, Gita Wirjawan, Mahfud MD, Dahlan Iskan, dan Irman Gusman. “Gita juga sudah mulai disebut-sebut dalam beberapa bulan terakhir,” tukasnya.
Dekan FISIP UIN Jakarta ini menambahkan, parpol dan bakal capres alternatif itu harus memiliki ide dan gagasan yang menjual ke publik untuk perubahan Indonesia. Baik, jangka panjang maupun pendek.
"Jadi, ide-ide para capres alternatif ini juga adalah ide-ide atau gagasan alternatif tentang Indonesia masa depan," jelasnya.
Sementara itu, terkait proses konvensi yang akan digelar Partai Demokrat sendiri, menurutnya sebagai ide positif dalam konteks perpolitikan Indonesia masa kini. Kesempatan ini, kata Bahtiar bisa memberi kesempatan bagi para bakal capres alternatif.
Sebab, lanjut Bahtiar, pemberitaan tokoh bakal capres dua tahun terakhir ini masih didominasi muka lama. Misalnya, Aburizal Bakrie, Prabowo, dan Megawati. Hanya saja, Bahtiar mengingatkan, Demokrat harus menjelaskan mekanisme konvensi sehingga para bakal capres alternatif itu memiliki tekad bulat untuk maju dalam konvensi.
“Lahirnya para capres alternatif ini tentu semakin menggairahkan animo masyarakat menjelang Pilpres mendatang,” ujarnya.
(kur)