Fitra: Nomor urut satu ada sponsornya
A
A
A
Sindonews.com - Pada pemilihan umum (pemilu) kendaraan atau partai politik (parpol) serta modal kampanye menjadi penting untuk mendapatkan kursi di parlemen. Selain itu, nomor urut juga menjadi sangat penting untuk bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang akan jadi anggota DPR.
Dikarenakan, nomor urut atas bisa mendatangkan dukungan secara finansial kepada bacaleg. Soalnya, nomor urut satu akan dipastikan mendapatkan kursi anggota dewan. Hal itu juga yang bisa menimbulkan kekancauan pada internal partai adanya jualan nomor urut itu.
"Nomor urut satu itu sangat penting buat bacaleg, karena, banyak sponsor yang mau membiayai, dan dianggap peluang yang besar untuk memperolah kursi di parlemen. Maka bacaleg pada rebutan untuk nomor urut, dan menjadi salah satu carut-marutnya bacaleg yang ganda tersebut," kata Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi kepada Sindonews, Minggu (28/4/2013).
Maka itu, pengumuman nomor urut daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif secara terbuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui website resminya dikhawatirkan menjadi dagangan partai. Tak heran, pengumuman nomor urut itu menuai kecaman.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampouw memaklumi dan menilai wajar jika banyak partai politik (Parpol) mengecam kebijakan KPU ini.
"Urusan nomor urut jadi dagangan partai. Masih terjadi sampai sekarang, bukan tidak mungkin jika DCT (daftar calon sementara) nya berbeda dengan yang sekarang menjadi pertanyaan," kata Jerry dalam diskusi bertemakan Menakar Kredibilitas Caleg Dalam Nomer Urut Parpol di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2013 lalu.
Dikarenakan, nomor urut atas bisa mendatangkan dukungan secara finansial kepada bacaleg. Soalnya, nomor urut satu akan dipastikan mendapatkan kursi anggota dewan. Hal itu juga yang bisa menimbulkan kekancauan pada internal partai adanya jualan nomor urut itu.
"Nomor urut satu itu sangat penting buat bacaleg, karena, banyak sponsor yang mau membiayai, dan dianggap peluang yang besar untuk memperolah kursi di parlemen. Maka bacaleg pada rebutan untuk nomor urut, dan menjadi salah satu carut-marutnya bacaleg yang ganda tersebut," kata Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi kepada Sindonews, Minggu (28/4/2013).
Maka itu, pengumuman nomor urut daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif secara terbuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui website resminya dikhawatirkan menjadi dagangan partai. Tak heran, pengumuman nomor urut itu menuai kecaman.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampouw memaklumi dan menilai wajar jika banyak partai politik (Parpol) mengecam kebijakan KPU ini.
"Urusan nomor urut jadi dagangan partai. Masih terjadi sampai sekarang, bukan tidak mungkin jika DCT (daftar calon sementara) nya berbeda dengan yang sekarang menjadi pertanyaan," kata Jerry dalam diskusi bertemakan Menakar Kredibilitas Caleg Dalam Nomer Urut Parpol di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2013 lalu.
(mhd)