Fahira Idris maju ke DPD RI
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha sekaligus aktivis sosial, Fahira Idris resmi mendaftar sebagai calon anggota DPD RI pada Pemilu 2014 mendatang. Ia telah menyerahkan bukti dukungan 6.500 KTP kepada KPUD DKI Jakarta.
"Keinginan masuk ke dunia politik lewat jalur DPD RI berawal dari dorongan teman-teman di beberapa organisasi sosial & gerakan moral yang saya pimpin," ungkap anak pertama mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, melalui rilisnya, Rabu (24/4/2013).
Menurutnya, dunia keaktivisan sudah merupakan bagian dari keseharian. Fahira yang dikenal telah mensosialisasikan Gerakan Moralnya lewat Social Media sejak 2009 itu mendapat Penghargaan sebagai The Most Inspiring Twitter.
Beranjak dari situlah, kata Fahira, teman-temannya ingin menjadikan perjuangannya dibingkai dan dilegitimasi oleh konstitusi. Tujuannya, agar Fahira dapat berbuat hal yang lebih besar lagi untuk kepentingan masyarakat.
Namun karena dirinya seorang non partisan, dan tidak tergabung di Partai Politik, maka ia memilih jalur DPD agar dapat lebih independen dan efektif menyuarakan berbagai persoalan masyarakat, khususnya Jakarta dalam konteks Pembangunan Mental dan Moralitas.
Pencalonan dirinya sebagai anggota DPD ini, juga didukung penuh oleh sang suami Aldwin Rahadian, yang juga mantan aktivis.
Ia berkomitmen, seandainya terpilih menjadi anggota DPD RI nanti, selain ingin ikut berkontribusi membangun Jakarta dalam konteks fisik, mental, moral, dan integritas, dia juga akan mengawal implementasi undang-undang yang berkaitan dengan isu-isu yang selama ini dia perjuangkan.
“Apa yang saya geluti selama ini sebagai seorang aktivis serta posisi sebagai anggota DPD RI bila terpilih nanti, akan membuat sinergi yang lebih kuat untuk menyuarakan pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan mental, moral, akhlak, pendidikan, dan agama yang selama ini seolah sudah ditinggalkan di tengah gencarnya pembangunan fisik, khususnya di Jakarta. Sy ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yg Aman, Nyaman, Damai, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Tegas Penegakkan Hukumnya, “ pungkas Fahira.
"Keinginan masuk ke dunia politik lewat jalur DPD RI berawal dari dorongan teman-teman di beberapa organisasi sosial & gerakan moral yang saya pimpin," ungkap anak pertama mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, melalui rilisnya, Rabu (24/4/2013).
Menurutnya, dunia keaktivisan sudah merupakan bagian dari keseharian. Fahira yang dikenal telah mensosialisasikan Gerakan Moralnya lewat Social Media sejak 2009 itu mendapat Penghargaan sebagai The Most Inspiring Twitter.
Beranjak dari situlah, kata Fahira, teman-temannya ingin menjadikan perjuangannya dibingkai dan dilegitimasi oleh konstitusi. Tujuannya, agar Fahira dapat berbuat hal yang lebih besar lagi untuk kepentingan masyarakat.
Namun karena dirinya seorang non partisan, dan tidak tergabung di Partai Politik, maka ia memilih jalur DPD agar dapat lebih independen dan efektif menyuarakan berbagai persoalan masyarakat, khususnya Jakarta dalam konteks Pembangunan Mental dan Moralitas.
Pencalonan dirinya sebagai anggota DPD ini, juga didukung penuh oleh sang suami Aldwin Rahadian, yang juga mantan aktivis.
Ia berkomitmen, seandainya terpilih menjadi anggota DPD RI nanti, selain ingin ikut berkontribusi membangun Jakarta dalam konteks fisik, mental, moral, dan integritas, dia juga akan mengawal implementasi undang-undang yang berkaitan dengan isu-isu yang selama ini dia perjuangkan.
“Apa yang saya geluti selama ini sebagai seorang aktivis serta posisi sebagai anggota DPD RI bila terpilih nanti, akan membuat sinergi yang lebih kuat untuk menyuarakan pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan mental, moral, akhlak, pendidikan, dan agama yang selama ini seolah sudah ditinggalkan di tengah gencarnya pembangunan fisik, khususnya di Jakarta. Sy ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yg Aman, Nyaman, Damai, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Tegas Penegakkan Hukumnya, “ pungkas Fahira.
(lns)