Usung artis, tak jamin popularitas ikuti elektabilitas partai
A
A
A
Sindonews.com - Fenomena artis seakan menjadi magnet bagi partai politik (parpol) untuk mengusung figur artis dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.
Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo mengatakan, tidak bisa dipungkiri seorang artis memang memiliki popularitas yang tinggi dibanding kader partai lainnya, namun tidak menjadi jaminan untuk mendongkrak suara.
Menurutnya, popularitas belum tentu mengikuti elektabilitas partai. Sementara karakter pemilih di Indonesia akan memilih ketika bersentuhan langsung. "Jadi popularitas tidak menjamin elektabilitas seseorang. Artinya, meski parpol memasang figur artis, tidak ada jaminan perolehan suara naik," kata Dosen Fakultas Sosial dan Politik (Fisip) Unair kepada wartawan, Rabu (24/3/2013).
Dia mencontohkan, seperti Eyang Subur. Dengan ramainya pemberitaan berbagai media tentunya membuat paranormal asal Jombang itu memiliki popularitas yang sangat tinggi. Termasuk juga mantan Bupati Garut Aceng HM Fikri.
"Namun apakah orang akan memilih Eyang Subur atau Aceng Fikri, tentu tidak mungkin. Artinya, popularitas tidak akan menjamin untuk dipilih," kata Suko.
Lebih lanjut dia mengatakan, upaya parpol untuk memasang artis, menunjukkan parpol tersebut memilih langkah pragmatis dalam mendulang suara rakyat. Padahal, seharusnya parpol menjadi basis untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
Banyak figur artis yang terjun ke dunia politik bisa dikatakan sebagai kader instan. Artinya, tanpa melalui proses panjang dalam sebuah pengkaderan di partai tersebut. Selain itu tanpa melalui proses idealisme partai. "Tentu sah-sah saja karena adalah hak politik masing-masing parpol dan juga pribadi masing-masing. Namun, saya percata bahwa rakyat Indonesia lebih bijak dalam menentukan pilihan," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Sindonews sejak pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dibuka pada 9 hingga 22 April 2013, tercatat beberapa nama artis hingga atlet yang ikut meramaikan bursa calon legislator.
Berikut daftar artis dan atlet yang ikut jadi caleg. Dari Partai Golongan Karya (Golkar), diisi oleh Nurul Arifin, Tantowi Yahya, Teti Kadi, Charles Bonar Sirait. Dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), ada Gusti Randa dan David Chalik.
Di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terdapat Ridho Roma, Arzetti Bilbina, Said 'Bajaj Bajuri', Mandala Shoji, Iyeth Bustami, Sayuti 'Sitkom OB', Akri 'Patrio', dan Vicki Irama.
Untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), artis cantik Angel Lelga, Okki Asokawati, dan Mat Solar. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), diisi Rieke Dya Pitaloka, Yesi Gusman, Edo Kondologit, Nico Siahaan, dan Dedi 'Miing' Gumelar.
Sedangkan dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), ada Irwansyah, Jamal Mirdad, Rachel Maryam, Bella Saphira, Iis Sugianto, dan Purnomo (mantan sprinter). Di Partai Nasional Demokrat (NasDem), dengan komposisi Doni Damara, Jane Salimar, Melly Manuhutu, Riky Subagja (mantan atlet badminton), dan Nil Maizar (mantan pelatih Timnas Indonesia).
Partai Demokrat diisi oleh Vena Melinda, Ingrid Kansil, dan Nurul Qomar. Partai Amanat Nasional (PAN) ada Primus Yustisio, Eko Patrio, Ikang Fawzi, Dwiki Darmawan, Desi Ratnasari, Jeremy Thomas, Ayu Azhari, Yayuk Basuki (mantan petenis).
Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo mengatakan, tidak bisa dipungkiri seorang artis memang memiliki popularitas yang tinggi dibanding kader partai lainnya, namun tidak menjadi jaminan untuk mendongkrak suara.
Menurutnya, popularitas belum tentu mengikuti elektabilitas partai. Sementara karakter pemilih di Indonesia akan memilih ketika bersentuhan langsung. "Jadi popularitas tidak menjamin elektabilitas seseorang. Artinya, meski parpol memasang figur artis, tidak ada jaminan perolehan suara naik," kata Dosen Fakultas Sosial dan Politik (Fisip) Unair kepada wartawan, Rabu (24/3/2013).
Dia mencontohkan, seperti Eyang Subur. Dengan ramainya pemberitaan berbagai media tentunya membuat paranormal asal Jombang itu memiliki popularitas yang sangat tinggi. Termasuk juga mantan Bupati Garut Aceng HM Fikri.
"Namun apakah orang akan memilih Eyang Subur atau Aceng Fikri, tentu tidak mungkin. Artinya, popularitas tidak akan menjamin untuk dipilih," kata Suko.
Lebih lanjut dia mengatakan, upaya parpol untuk memasang artis, menunjukkan parpol tersebut memilih langkah pragmatis dalam mendulang suara rakyat. Padahal, seharusnya parpol menjadi basis untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
Banyak figur artis yang terjun ke dunia politik bisa dikatakan sebagai kader instan. Artinya, tanpa melalui proses panjang dalam sebuah pengkaderan di partai tersebut. Selain itu tanpa melalui proses idealisme partai. "Tentu sah-sah saja karena adalah hak politik masing-masing parpol dan juga pribadi masing-masing. Namun, saya percata bahwa rakyat Indonesia lebih bijak dalam menentukan pilihan," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Sindonews sejak pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dibuka pada 9 hingga 22 April 2013, tercatat beberapa nama artis hingga atlet yang ikut meramaikan bursa calon legislator.
Berikut daftar artis dan atlet yang ikut jadi caleg. Dari Partai Golongan Karya (Golkar), diisi oleh Nurul Arifin, Tantowi Yahya, Teti Kadi, Charles Bonar Sirait. Dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), ada Gusti Randa dan David Chalik.
Di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terdapat Ridho Roma, Arzetti Bilbina, Said 'Bajaj Bajuri', Mandala Shoji, Iyeth Bustami, Sayuti 'Sitkom OB', Akri 'Patrio', dan Vicki Irama.
Untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), artis cantik Angel Lelga, Okki Asokawati, dan Mat Solar. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), diisi Rieke Dya Pitaloka, Yesi Gusman, Edo Kondologit, Nico Siahaan, dan Dedi 'Miing' Gumelar.
Sedangkan dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), ada Irwansyah, Jamal Mirdad, Rachel Maryam, Bella Saphira, Iis Sugianto, dan Purnomo (mantan sprinter). Di Partai Nasional Demokrat (NasDem), dengan komposisi Doni Damara, Jane Salimar, Melly Manuhutu, Riky Subagja (mantan atlet badminton), dan Nil Maizar (mantan pelatih Timnas Indonesia).
Partai Demokrat diisi oleh Vena Melinda, Ingrid Kansil, dan Nurul Qomar. Partai Amanat Nasional (PAN) ada Primus Yustisio, Eko Patrio, Ikang Fawzi, Dwiki Darmawan, Desi Ratnasari, Jeremy Thomas, Ayu Azhari, Yayuk Basuki (mantan petenis).
(maf)