PDIP imbau, parpol tak gunakan dana APBN & APBD
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan, agar seluruh peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 untuk tidak menggunakan alat maupun anggaran negara selama mengikuti proses pesta demokrasi.
"Tidak ada penggunaan uang APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk pesta demokrasi tahun depan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Dia melanjutkan, dalam Pemilu 2014, seluruh aparat keamanan baik TNI, Polri, hingga intelijen, harus bisa bersikap netral dan tidak bekerja untuk kepentingan salah satu partai politik. "Kita juga harus melihat intelejen negara dan TNI hingga Polri juga netral dalam Pemilu," terangnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, KPU sebagai penyelenggara pemilu, juga harus dapat bersikap terbuka, termasuk dalam menggunakan sistem informasi teknologi (IT). "IT yang digunakan untuk pemilu juga harus transparan dan terbuka, itu penting buat kita. Karena apa, PDIP pada pemilu sebelumnya tidak tahu berapa jumlah suara, karena tidak terbuka," cetusnya.
Menurutnya dalam Pemilu 2014 mendatang, PDIP siap menjalani semua proses dan persyaratan yang ada. "PDIP siap untuk mengikuti tahapan dan ikut pemilu dan kami yakin pemilu ini akan semakin demokratis," tuntasnya.
"Tidak ada penggunaan uang APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk pesta demokrasi tahun depan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Dia melanjutkan, dalam Pemilu 2014, seluruh aparat keamanan baik TNI, Polri, hingga intelijen, harus bisa bersikap netral dan tidak bekerja untuk kepentingan salah satu partai politik. "Kita juga harus melihat intelejen negara dan TNI hingga Polri juga netral dalam Pemilu," terangnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, KPU sebagai penyelenggara pemilu, juga harus dapat bersikap terbuka, termasuk dalam menggunakan sistem informasi teknologi (IT). "IT yang digunakan untuk pemilu juga harus transparan dan terbuka, itu penting buat kita. Karena apa, PDIP pada pemilu sebelumnya tidak tahu berapa jumlah suara, karena tidak terbuka," cetusnya.
Menurutnya dalam Pemilu 2014 mendatang, PDIP siap menjalani semua proses dan persyaratan yang ada. "PDIP siap untuk mengikuti tahapan dan ikut pemilu dan kami yakin pemilu ini akan semakin demokratis," tuntasnya.
(maf)