PKPI akan kerja keras agar lolos PT
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengaku akan bekerja secara maksimal agar partainya bisa lolos parlementary threshold (PT) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Saya masang target realistis saja untuk pemilu nanti, lolos PT. Maka itu saya akan habis-habisan, tetapi kita tunggu akhir tahun ini, tentu masih akan ada survei mengenai partai dan kita juga masih menunggu itu," katanya di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Mantan purnawirawan TNI itu mengakui, jika saat ini partainya masih mengalami kendala, khususnya pada beberapa daerah pemilihan (dapil) yang belum terisi.
"Yang kosong adalah di Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, umumnya luar Jawa lengkap, memang ada satu dapil dua kali lipat, tetapi ada dapil tertentu yang kurang," jelasnya.
Terakhir, Bang Yos mengatakan, untuk mewujudkan itu pihaknya juga sudah membentuk aliansi guna memperkuat peta di Pemilu 2014.
"Jadi kita mengakomidir para caleg aliansi dari poros PKP Indonesia dari beberapa parpol itu, karena mereka juga punya konstituen," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Saya masang target realistis saja untuk pemilu nanti, lolos PT. Maka itu saya akan habis-habisan, tetapi kita tunggu akhir tahun ini, tentu masih akan ada survei mengenai partai dan kita juga masih menunggu itu," katanya di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Mantan purnawirawan TNI itu mengakui, jika saat ini partainya masih mengalami kendala, khususnya pada beberapa daerah pemilihan (dapil) yang belum terisi.
"Yang kosong adalah di Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, umumnya luar Jawa lengkap, memang ada satu dapil dua kali lipat, tetapi ada dapil tertentu yang kurang," jelasnya.
Terakhir, Bang Yos mengatakan, untuk mewujudkan itu pihaknya juga sudah membentuk aliansi guna memperkuat peta di Pemilu 2014.
"Jadi kita mengakomidir para caleg aliansi dari poros PKP Indonesia dari beberapa parpol itu, karena mereka juga punya konstituen," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
(mhd)