Pemilih pemula harus cerdas tentukan pilihan
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah mengatakan, pemilih pemula menjadi penting, karena merupakan calon pemimpin bangsa.
Selain itu menurut Chusnul, agar gerakan pemilih muda yang memilih secara cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Pemilih muda ini yang akan memimpin bangsa ini masa mendatang, namun persoalannya apakah 53 juta pemilih pemula ini sudah semua didaftar, ini harus terus menjadi perhatian," tukas Chusnul yang juga mantan anggota KPU ini di Perpustakaan UI, Depok, Minggu (07/04/2013).
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hadjriyanto Tohari mengatakan jumlah pemilih pemula yang sangat besar itu merupakan potensi. Hal itu bisa menjadi sumbangan besar bagi peningkatan kualitas demokrasi di negara ini.
"Bagi pemilih pemula, mereka bagian terbesar pemilih. Miliki posisi strategis, tingkatkan kualitas pemilu, dan kualitas demokrasi," tutupnya.
Sebelumnya, ada 53 juta pemilih muda (young voters) Indonesia untuk usia 17-29 Tahun harus terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan basis datanya adalah E-KTP.
"Masalah data pemilih dan data penduduk adalah masalah penting dalam pemilu, kegiatan ini mengajarkan pemilih pemula agar belajar politik, apa itu demokrasi, mengapa harus memilih, siapa yang harus dipilih, bagaimana setelah memilih, dan bagaimana teknis tata cara memilih," ungkap Chusnul.
Selain itu menurut Chusnul, agar gerakan pemilih muda yang memilih secara cerdas, kritis, dan berorientasi pada masa depan bangsa dan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
"Pemilih muda ini yang akan memimpin bangsa ini masa mendatang, namun persoalannya apakah 53 juta pemilih pemula ini sudah semua didaftar, ini harus terus menjadi perhatian," tukas Chusnul yang juga mantan anggota KPU ini di Perpustakaan UI, Depok, Minggu (07/04/2013).
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hadjriyanto Tohari mengatakan jumlah pemilih pemula yang sangat besar itu merupakan potensi. Hal itu bisa menjadi sumbangan besar bagi peningkatan kualitas demokrasi di negara ini.
"Bagi pemilih pemula, mereka bagian terbesar pemilih. Miliki posisi strategis, tingkatkan kualitas pemilu, dan kualitas demokrasi," tutupnya.
Sebelumnya, ada 53 juta pemilih muda (young voters) Indonesia untuk usia 17-29 Tahun harus terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan basis datanya adalah E-KTP.
"Masalah data pemilih dan data penduduk adalah masalah penting dalam pemilu, kegiatan ini mengajarkan pemilih pemula agar belajar politik, apa itu demokrasi, mengapa harus memilih, siapa yang harus dipilih, bagaimana setelah memilih, dan bagaimana teknis tata cara memilih," ungkap Chusnul.
(mhd)