Pesan bergelora dari Anis Matta untuk kader PKS
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memberikan semangat kepada ratusan kadernya, di tengah prahara dugaan kasus suap daging sapi impor di Kementerian Pertanian (Kementan) yang dalam perkembangannya memaksa petinggi mereka bolak-balik mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anis yang berpidato dengan berapi-api ini menegaskan, bahwa perkara yang menyeret mantan Presiden, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) harus ditanggapi dengan pikiran positif.
"Apapun pertama yang kita alami termasuk semua badai yang sekarang datang, harus tetap kita tafsirkan dalam konteks husnudalillah bahwa Allah tidak mempunyai prasangka buruk kepada kita," kata Anis di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2013).
"Cuaca ini adalah fenomena alam yang pengetahuan manusia tidak sampai pada derajat pengetahuan tentang cuaca ini, yang ada hanya ramalan cuaca, dan itu berarti waktu kita katakan kita akan terbang dalam cuaca buruk," sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini melanjutkan, dengan pandangan positif dalam menyikapi masalah, maka apa yang dihadapinya belum tentu sesuai dengan kenyataan, termasuk dampak dari kasus LHI itu.
"Boleh jadi hanya di depan mata, begitu melampaui ternyata tidak sama dengan yang di depan mata. Dan karena ini ada dalam pengadilan Allah. Dan sepanjang kita yakin semua peristiwa dikendalikan oleh Allah maka kita mempunyai hak intervensi melalui doa," tegasnya.
Karena itu, dia pun mengingatkan agar kadernya bisa tetap semangat dalam menyikapi persoalan ini. Menurutnya, dengan tetap optimis maka masalah yang dihadapinya bisa terlewatkan.
"Ketiga, setiap kali memandang peristiwa penting, memang perspektif ukhrawi tentang bagaimana peristiwa ini akan menentukan masa depan kita diakhir nanti, bukan sekadar di dunia," tuntasnya.
Anis yang berpidato dengan berapi-api ini menegaskan, bahwa perkara yang menyeret mantan Presiden, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) harus ditanggapi dengan pikiran positif.
"Apapun pertama yang kita alami termasuk semua badai yang sekarang datang, harus tetap kita tafsirkan dalam konteks husnudalillah bahwa Allah tidak mempunyai prasangka buruk kepada kita," kata Anis di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2013).
"Cuaca ini adalah fenomena alam yang pengetahuan manusia tidak sampai pada derajat pengetahuan tentang cuaca ini, yang ada hanya ramalan cuaca, dan itu berarti waktu kita katakan kita akan terbang dalam cuaca buruk," sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini melanjutkan, dengan pandangan positif dalam menyikapi masalah, maka apa yang dihadapinya belum tentu sesuai dengan kenyataan, termasuk dampak dari kasus LHI itu.
"Boleh jadi hanya di depan mata, begitu melampaui ternyata tidak sama dengan yang di depan mata. Dan karena ini ada dalam pengadilan Allah. Dan sepanjang kita yakin semua peristiwa dikendalikan oleh Allah maka kita mempunyai hak intervensi melalui doa," tegasnya.
Karena itu, dia pun mengingatkan agar kadernya bisa tetap semangat dalam menyikapi persoalan ini. Menurutnya, dengan tetap optimis maka masalah yang dihadapinya bisa terlewatkan.
"Ketiga, setiap kali memandang peristiwa penting, memang perspektif ukhrawi tentang bagaimana peristiwa ini akan menentukan masa depan kita diakhir nanti, bukan sekadar di dunia," tuntasnya.
(maf)