Dilaporkan ke Polda terkait SBY, HMI santai
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dilaporkan ke Polda Metro Jaya akibat pernyatannya akan melempar sepatu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika menghadiri pembukaan Kongres HMI ke XXVIII di Hotel Borobudur. Namun, laporan ini ditanggapi dingin oleh internal HMI.
Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Besar HMI (PB HMI), Azis mengatakan, pihaknya tidak mau bersikap reaktif menyikapi laporan itu.
"Yah biarkan saja, sejauh mana laporan itu, kita lihat saja," kata Azis saat berbincang dengan Sindonews di lokasi Kongres HMI, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2013).
Menurutnya, pernyataan upaya pelemparan sepatu terhadap Presiden SBY, karena adanya perbedaan sikap di internal HMI. Sebagian besar akder HMI tidak menginginkan SBY hadir dalam pembukaan kongres tersebut dengan beberapa alasan.
"Kita di sini kan banyak orang ya, kita juga tida bisa menahan pendapat orang, mereka juga paham hukum, tentu kita juga tidak tinggal diam. Toh kita juga tahu yang harus kita lakukan, mana yang baik mana yang tidak," tukasnya.
Sebelumnya Gerakan Nasional HMI Anti SBY yang terdiri dari sembilan cabang menolak kehadiran Presiden SBY menghadiri pembukaan kongres HMI. Mereka mengancam akan melakukan blokade dan aksi lempar sepatu jika Presiden SBY tetap hadir dalam acara itu.
Penolakan mereka didasari karena ketidakpuasan atas kinerja Presiden SBY, termasuk soal pemberantasan korupsi.
Atas pernyataan para kader HMI ini, Masyarakat Pemuda Muslim Peduli Konstitusi (MPM-PK) melaporkan ke Polda Metro Jaya dengan alasan pelecehan terhadap Kepala Negara.
Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Besar HMI (PB HMI), Azis mengatakan, pihaknya tidak mau bersikap reaktif menyikapi laporan itu.
"Yah biarkan saja, sejauh mana laporan itu, kita lihat saja," kata Azis saat berbincang dengan Sindonews di lokasi Kongres HMI, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2013).
Menurutnya, pernyataan upaya pelemparan sepatu terhadap Presiden SBY, karena adanya perbedaan sikap di internal HMI. Sebagian besar akder HMI tidak menginginkan SBY hadir dalam pembukaan kongres tersebut dengan beberapa alasan.
"Kita di sini kan banyak orang ya, kita juga tida bisa menahan pendapat orang, mereka juga paham hukum, tentu kita juga tidak tinggal diam. Toh kita juga tahu yang harus kita lakukan, mana yang baik mana yang tidak," tukasnya.
Sebelumnya Gerakan Nasional HMI Anti SBY yang terdiri dari sembilan cabang menolak kehadiran Presiden SBY menghadiri pembukaan kongres HMI. Mereka mengancam akan melakukan blokade dan aksi lempar sepatu jika Presiden SBY tetap hadir dalam acara itu.
Penolakan mereka didasari karena ketidakpuasan atas kinerja Presiden SBY, termasuk soal pemberantasan korupsi.
Atas pernyataan para kader HMI ini, Masyarakat Pemuda Muslim Peduli Konstitusi (MPM-PK) melaporkan ke Polda Metro Jaya dengan alasan pelecehan terhadap Kepala Negara.
(kur)