Arief Wicaksana Luncurkan Buku HMI dan Ideologi Perlawanan Jelang Kongres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar launching buku "HMI dan Ideologi Perlawanan Dalam Tinjauan Sejarah" karya Arief Wicaksana.
Arief menyebut implementasi ideologi perlawanan HMI merupakan spirit perjuangan untuk menegakkan kebenaran. Contohnya pada masa pergerakan Indonesia penjajahan dan juga ideologi komunisme.
"Dengan semangat menegakan keislaman HMI melawan kezaliman. Selain itu berkaca dari sejarah, perbedaan perjuangan lalu dan sekarang secara dasar atau basis pemikiran masih memiliki ideologi yang jelas sama," ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (24/10/2023).
Menurut Arief, pergerakan HMI tentu memiliki perbedaan dari masa dahulu dengan sekarang. Jika zaman dulu masih secara fisik, namun saat ini bisa menggunakan media sosial dan sebagainya.
"Bahwa sejatinya di era disrupsi dan tantangan zaman ini dibutuhkan transformasi pengetahuan dan sejarah. Juga sebagai refleksi karya buku ini semoga menjadi inspirasi bagi HMI, dan diharapkan mampu berkembang lebih jauh lagi sebagai proyeksi ke depan," tuturnya.
Arief menjelaskan landasan spritual dalam penulisan bukunya tersebut berasal dari kalimat akhir dalam tujuan HMI, yaitu yang diridhai Allah Subhanahu Wa Taala.
"Bukan tanpa sebab, karena kebanyakan para manusia saat ini banyak yang menjalankan kehidupannya dengan orientasi duniawi saja," tandas Arief.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Prof Soepardji Ahmad, yang juga aktivis HMI tahun 90-an, serta Ketua Umum Rayon KAHMI UNJ Wawan Saipul.
Acara ditutup dengan penyerahan bendera HMI secara simbolisme dari KAHMI Rayon UNJ, Ketua Koordinator Komisariat HMI UNJ, dan Sekretaris Umum HMI Cabang Jakarta Raya kepada Arief Wicaksana sebagai bentuk dukungan sebagai kandidat Ketua Umum PB HMI pada Kongres HMI ke-32 di Pontianak 24-29 November 2023.
Arief menyebut implementasi ideologi perlawanan HMI merupakan spirit perjuangan untuk menegakkan kebenaran. Contohnya pada masa pergerakan Indonesia penjajahan dan juga ideologi komunisme.
"Dengan semangat menegakan keislaman HMI melawan kezaliman. Selain itu berkaca dari sejarah, perbedaan perjuangan lalu dan sekarang secara dasar atau basis pemikiran masih memiliki ideologi yang jelas sama," ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (24/10/2023).
Menurut Arief, pergerakan HMI tentu memiliki perbedaan dari masa dahulu dengan sekarang. Jika zaman dulu masih secara fisik, namun saat ini bisa menggunakan media sosial dan sebagainya.
"Bahwa sejatinya di era disrupsi dan tantangan zaman ini dibutuhkan transformasi pengetahuan dan sejarah. Juga sebagai refleksi karya buku ini semoga menjadi inspirasi bagi HMI, dan diharapkan mampu berkembang lebih jauh lagi sebagai proyeksi ke depan," tuturnya.
Arief menjelaskan landasan spritual dalam penulisan bukunya tersebut berasal dari kalimat akhir dalam tujuan HMI, yaitu yang diridhai Allah Subhanahu Wa Taala.
"Bukan tanpa sebab, karena kebanyakan para manusia saat ini banyak yang menjalankan kehidupannya dengan orientasi duniawi saja," tandas Arief.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Prof Soepardji Ahmad, yang juga aktivis HMI tahun 90-an, serta Ketua Umum Rayon KAHMI UNJ Wawan Saipul.
Baca Juga
Acara ditutup dengan penyerahan bendera HMI secara simbolisme dari KAHMI Rayon UNJ, Ketua Koordinator Komisariat HMI UNJ, dan Sekretaris Umum HMI Cabang Jakarta Raya kepada Arief Wicaksana sebagai bentuk dukungan sebagai kandidat Ketua Umum PB HMI pada Kongres HMI ke-32 di Pontianak 24-29 November 2023.
(kri)