HMI terus memproduksi calon politikus perempuan

Sabtu, 16 Maret 2013 - 12:18 WIB
HMI terus memproduksi...
HMI terus memproduksi calon politikus perempuan
A A A
Sindonews.com - Calon politikus perempuan tiap dua tahun sekali lahir dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pasalnya, organisasi ini, tiap tahun melakukan regenerasi melalui forum musyawarah nasional (Munas) Korps HMI Wati (Kohati).

Munas Kohati merupakan rangkaian dari acara konres HMI yang dilakuan setiap dua tahun sekali, bertepatan dengan pergantian kepengurusan. Proses regenarasi itu, saat ini tengah digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dalam acara Munas Kohati.

Pendiri Kohati, Yunda Ida Ismasil mengatakan, pengkaderan dalam HMI maupun Kohati sangat memiliki pengaruh yang dapat ditanamkan dalam kehidupan masyarakat.

"Bahwa dalam pengkaderan bisa membangun kalian di masyarakat dengan memiliki etika dan habit yang baik yang mampu profesional dan skill yang tinggi," kata Yunda dalam sambutannya di Munas Kohati di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2013).

Dia juga mengatakan jika munas ini merupakan forum tertinggi dalam organisasi itu, karena nantinya akan dilahirkan kebijakan-kebijakan di organisasi yang akan berpengaruh dalam organisasi tersebut.

"Forum ini adalah forum tertinggi organisasi ini mau dibawa kemana akan ada pada forum ini, dibawa kemana kebijakan-kebijakan itu juga ada di sini," tukasnya.

Seperti diketahui, sebelum pelaksanaan Munas Kohati ini, terlebihdahulu dilakukan pembukaan acara Kongres HMI ke XXVIII di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Hadir dalam acara itu sejumlah tokoh nasional yang juga merupakan alumni HMI. Mereka adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud), Muhammad Nuh, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, dan Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedianya dijadwalkan turut hadir, akhirnya batal. Seperti diketahui pula, di internal HMI sendiri terjadi perbedaan sikap tentang rencana kehadiran Presiden SBY itu.

Sebagian anggota HMI menolak dengan berbagai alasan, sementara beberapa pengurusnya berupaya menghadirkan Presiden SBY dengan melakukan kunjungan ke Istana Negara beberapa hari sebelum acara Kongres HMI dilaksanakan.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0950 seconds (0.1#10.140)