Akbar enggan mengomentari tokoh yang cocok jadi presiden
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung enggan mengomentari nama-nama calon presiden (Capres) yang sudah diserahkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan, Akbar yang juga mantan Ketua DPR periode 1999-2004 juga ogah mengomentari, siapakah tokoh yang pantas memimpin bangsa ini dalam lima tahun kedepan.
"Ya kita lihat lah nanti. Bahwa ada nama-nama disebut-sebut, kalau negara demokrasi itu wajar saja. Bahkan ada gerakan mencari pemimpin, itu juga wajar," kata Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar itu usai menghadiri Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Pada kesempatan itu dia berharap, nama-nama yang disodorkan oleh tujuh mantan jenderal yang belum lama ini ketemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut masuk dalam nominasi Capres yang ada di partai politik (parpol) sehingga mereka dilirik menjadi Capres 2014 mendatang.
"Mudah-mudahan mereka-mereka yang diproses seleksi masyarakat itu, dilihat oleh parpol, mereka memiliki persyaratan menjadi calon presiden yang diharapkan. Sehingga dengan demikian parpol juga bisa mencalonkan mereka-mereka itu," ujarnya.
Sebelumnya, tujuh purnawirawan Jenderal TNI bertemu dengan SBY dan mengusulkan enam kandidat untuk Capres 2014 ke SBY, mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dan Ketua Dewan Pembinan Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu ada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Sedangkan tujuh mantan Jenderal TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
Bahkan, Akbar yang juga mantan Ketua DPR periode 1999-2004 juga ogah mengomentari, siapakah tokoh yang pantas memimpin bangsa ini dalam lima tahun kedepan.
"Ya kita lihat lah nanti. Bahwa ada nama-nama disebut-sebut, kalau negara demokrasi itu wajar saja. Bahkan ada gerakan mencari pemimpin, itu juga wajar," kata Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar itu usai menghadiri Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Pada kesempatan itu dia berharap, nama-nama yang disodorkan oleh tujuh mantan jenderal yang belum lama ini ketemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut masuk dalam nominasi Capres yang ada di partai politik (parpol) sehingga mereka dilirik menjadi Capres 2014 mendatang.
"Mudah-mudahan mereka-mereka yang diproses seleksi masyarakat itu, dilihat oleh parpol, mereka memiliki persyaratan menjadi calon presiden yang diharapkan. Sehingga dengan demikian parpol juga bisa mencalonkan mereka-mereka itu," ujarnya.
Sebelumnya, tujuh purnawirawan Jenderal TNI bertemu dengan SBY dan mengusulkan enam kandidat untuk Capres 2014 ke SBY, mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dan Ketua Dewan Pembinan Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu ada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Sedangkan tujuh mantan Jenderal TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
(mhd)