JK: Kader HMI jangan protes dengan cara rendahan
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Majelis Etik Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Jusuf Kalla (JK) mengingatkan agar seluruh kader HMI tidak melakukan cara-cara rendahan dalam melakukan protes atas ketidakpuasan dengan kinerja pemerintah.
Menurut dia, banyak cara menyampaikan pendapat atas ketidakpuasan dengan langkah-langkah akademis tanpa harus menggunakan cara yang akhirnya mencoreng nama baik organisasi tersebut.
"Jika tidak ada ketidakpuasan jangan dengan lempar sepatu tetapi dengan cara akademis," kata JK dalam sambutannya pada Kongres HMI ke 28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Tak hanya harus memiliki pemikiran akademis, kader HMI diminta untuk dapat menjadi individu yang menanamkan semangat sebagai intelektual.
"Kita juga harus tanamkan sprit Islam dan intelektual di HMI dalam menyikapi setiap masalah," katanya.
Terakhir, dirinya menekankan agar HMI bisa berpikir dengan inovasi dalam setiap menyelesaikan masalah, sehingga hal itu tidak terus berlarut-larut.
"Spirit inovatif dan keilmuan itu yang sebenarnya harus ditanamkan. Tidak dengan cara-cara rendahan seperti melempar sepatu," tandasnya.
Menurut dia, banyak cara menyampaikan pendapat atas ketidakpuasan dengan langkah-langkah akademis tanpa harus menggunakan cara yang akhirnya mencoreng nama baik organisasi tersebut.
"Jika tidak ada ketidakpuasan jangan dengan lempar sepatu tetapi dengan cara akademis," kata JK dalam sambutannya pada Kongres HMI ke 28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Tak hanya harus memiliki pemikiran akademis, kader HMI diminta untuk dapat menjadi individu yang menanamkan semangat sebagai intelektual.
"Kita juga harus tanamkan sprit Islam dan intelektual di HMI dalam menyikapi setiap masalah," katanya.
Terakhir, dirinya menekankan agar HMI bisa berpikir dengan inovasi dalam setiap menyelesaikan masalah, sehingga hal itu tidak terus berlarut-larut.
"Spirit inovatif dan keilmuan itu yang sebenarnya harus ditanamkan. Tidak dengan cara-cara rendahan seperti melempar sepatu," tandasnya.
(kri)