Hadiri Kongres HMI, JK disambut 'palang pintu'
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah tokoh tampak menghadiri Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 28 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).
Salah satunya adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Kedatangannya bersamaan dengan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh dan politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung tiba sekira pukul 09.00 WIB.
Kehadiran mereka langsung disambut kesenian tradisional adat Betawi 'palang pintu' yang biasa digunakan saat menyambut tamu undangan ke sebuah acara. Dalam tradisi ini dua algojo dari kedua kubu yakni tuan rumah dan tamu saling beradu pantun dan silat ala Betawi.
"Waduh meriah juga," kata JK sembari tertawa kecil ketika memasuki ruangan kongres.
Sementara itu, pantauan Sindonews di lokasi seluruh perwakilan HMI seluruh Indonesia telah hadir bersama dengan Ketua Umum Pengurus Besar HMI (PB HMI), Noer Fajrieansyah.
Rencananya kongres kali ini juga dihadiri oleh Ketua Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI). JK pun direncanakan akan mengisi orasi dalam kongres tersebut dengan tema "HMI Untuk Indonesia Satu Tak Terbagi".
Salah satunya adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Kedatangannya bersamaan dengan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh dan politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung tiba sekira pukul 09.00 WIB.
Kehadiran mereka langsung disambut kesenian tradisional adat Betawi 'palang pintu' yang biasa digunakan saat menyambut tamu undangan ke sebuah acara. Dalam tradisi ini dua algojo dari kedua kubu yakni tuan rumah dan tamu saling beradu pantun dan silat ala Betawi.
"Waduh meriah juga," kata JK sembari tertawa kecil ketika memasuki ruangan kongres.
Sementara itu, pantauan Sindonews di lokasi seluruh perwakilan HMI seluruh Indonesia telah hadir bersama dengan Ketua Umum Pengurus Besar HMI (PB HMI), Noer Fajrieansyah.
Rencananya kongres kali ini juga dihadiri oleh Ketua Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI). JK pun direncanakan akan mengisi orasi dalam kongres tersebut dengan tema "HMI Untuk Indonesia Satu Tak Terbagi".
(kri)