Komnas HAM investigasi video kekerasan Densus di Poso
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Jumat (8/3/2013) sekira pukul 14.00 WITA mendatangi lokasi yang diduga sebagai tempat pengambilan video dugaan tindak pelanggaran HAM oleh oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Komnas HAM datang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Tim Pembela Muslim (TPM).
Dari kesaksian warga yang ada, memastikan video yang beredar luas itu merupakan video asli yang menggambarkan peristiwa yang terjadi lima tahun silam di Lorong Pembantu Gubernur, Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo Poso Kota.
Kedatangan tim Komnas HAM yaitu Siane Indriani tersebut disambut oleh warga masyarakat serta tokoh umat muslim yang ada di kota Poso.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Pemantau Penanggulangan Terorisme Komnas HAM, Siane Indriani berupaya memverifikasi kebenaran lokasi dari tempat peristiwa seperti yang terekam dalam sebuah video yang kini telah menyebar luas di tengah-tengah masyarakat.
Kepada tim Komnas HAM, Rasiman (32) salah seorang warga di lokasi tersebut mengenali salah satu orang yang nampak dalam rekaman video itu adalah dirinya sendiri. saat itu, meskipun sudah menyerah kepada petugas Densus 88 dalam peristiwa kontak senjata pada 22 Januari 2007, namun tetap saja ia di tembak pada paha kanannya.
Ia kemudian diikat bersama lima orang lainnya, mata mereka juga ditutup. Ia mengaku saat itu aparat tidak memperdulikan untuk segera menyelamatkan nyawa mereka yang terluka, meskipun kesempatan itu ada.
Rasiman juga menyebut ada seorang warga bernama Udin yang dalam peristiwa 22 Januari 2007 ditangkap dalam kondisi hidup dan selamat, namun tahu-tahu beberapa waktu kemudian dikembalikan dalam kondisi meninggal dengan kondisi tubuh yang rusak.
Peristiwa 22 Januari 2007 merupakan operasi penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat itu untuk menangkap 14 DPO terkait tindak terorisme yang terjadi di Poso dan di Palu dalam rentang waktu 2000 hingga 2006.
Operasi yang dimulai sejak pukul 08.00 WITA berlangsung dalam suasana panas oleh kontak senjata yang berlansung hingga sore. Dalam operasi itu setidaknya 15 orang meninggal dunia dimana seorang diantaranya adalah anggota polisi.
Dari kesaksian warga yang ada, memastikan video yang beredar luas itu merupakan video asli yang menggambarkan peristiwa yang terjadi lima tahun silam di Lorong Pembantu Gubernur, Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo Poso Kota.
Kedatangan tim Komnas HAM yaitu Siane Indriani tersebut disambut oleh warga masyarakat serta tokoh umat muslim yang ada di kota Poso.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Pemantau Penanggulangan Terorisme Komnas HAM, Siane Indriani berupaya memverifikasi kebenaran lokasi dari tempat peristiwa seperti yang terekam dalam sebuah video yang kini telah menyebar luas di tengah-tengah masyarakat.
Kepada tim Komnas HAM, Rasiman (32) salah seorang warga di lokasi tersebut mengenali salah satu orang yang nampak dalam rekaman video itu adalah dirinya sendiri. saat itu, meskipun sudah menyerah kepada petugas Densus 88 dalam peristiwa kontak senjata pada 22 Januari 2007, namun tetap saja ia di tembak pada paha kanannya.
Ia kemudian diikat bersama lima orang lainnya, mata mereka juga ditutup. Ia mengaku saat itu aparat tidak memperdulikan untuk segera menyelamatkan nyawa mereka yang terluka, meskipun kesempatan itu ada.
Rasiman juga menyebut ada seorang warga bernama Udin yang dalam peristiwa 22 Januari 2007 ditangkap dalam kondisi hidup dan selamat, namun tahu-tahu beberapa waktu kemudian dikembalikan dalam kondisi meninggal dengan kondisi tubuh yang rusak.
Peristiwa 22 Januari 2007 merupakan operasi penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat itu untuk menangkap 14 DPO terkait tindak terorisme yang terjadi di Poso dan di Palu dalam rentang waktu 2000 hingga 2006.
Operasi yang dimulai sejak pukul 08.00 WITA berlangsung dalam suasana panas oleh kontak senjata yang berlansung hingga sore. Dalam operasi itu setidaknya 15 orang meninggal dunia dimana seorang diantaranya adalah anggota polisi.
(kri)