Polri akan usut video kekejaman Densus 88
A
A
A
Sindonews.com - Mabes Polri berjanji akan mengusut dugaan pembiaran yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror, terhadap terduga teroris yang mengalami luka tembak hingga kritis.
Dalam video kekerasan yang diduga dilakukan oleh Densus 88, ada persoalan penting yang seharusnya dijadikan fokus penyelidikan. Video berdurasi sekira 13 menit lebih itu, memperlihatkan ada seorang terduga teroris dengan luka serius dan bersimbah darah, justru dibiarkan kesakitan.
Terlihat, oknum polisi justru mengatakan kata-kata yang tak semestinya ketika melihat terduga teroris tersebut kritis. "Kamu sudah mau mati, kalau mau masuk surga, saya talkin (bimbingan mengucap kalimat ikhlas atau kalimat syahadat)," bunyi dalam video tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan, pihaknya akan menelusuri tayangan yang memperlihatkan adegan tersebut.
"Nanti kita telusuri kata-kata itu apakah itu diucapkan oleh petugas yang ada di situ. Kita telurusi kemudian yang ditembak itu sekarang masih hidup Rahman Kalahi alias Wiwin, masih sehat dan pada waktu itu langsung diberikan perawatan serius oleh tim yang ada," ungkap Boy di Gedung Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2013).
Boy memastikan, terduga teroris yang mengalami luka tembak pada video tersebut adalah Wiwin dan kini sudah sehat kembali, karena mendapat perawatan. Namun, terkait kata-kata yang dianggap menggunakan simbol-simbol agama dalam tindak kekerasan, akan ditelusuri.
"Kata-kata itu akan kita coba telusuri, bagaimana bisa terjadi seperti itu jika memang dikatakan tidak laik, ya memang bisa saja tidak perlu seperti itu jadi jangan khawatir orang yang mengucapkan bisa saja nanti diperiksa," ucap Boy.
"Kita upayakan tim-tim yang melakukan penyelidikan di sana untuk mencari tahu sebenarnya apakah ada orang-orang diantara anggota itu," tutup Jenderal bintang satu itu.
Dalam video kekerasan yang diduga dilakukan oleh Densus 88, ada persoalan penting yang seharusnya dijadikan fokus penyelidikan. Video berdurasi sekira 13 menit lebih itu, memperlihatkan ada seorang terduga teroris dengan luka serius dan bersimbah darah, justru dibiarkan kesakitan.
Terlihat, oknum polisi justru mengatakan kata-kata yang tak semestinya ketika melihat terduga teroris tersebut kritis. "Kamu sudah mau mati, kalau mau masuk surga, saya talkin (bimbingan mengucap kalimat ikhlas atau kalimat syahadat)," bunyi dalam video tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan, pihaknya akan menelusuri tayangan yang memperlihatkan adegan tersebut.
"Nanti kita telusuri kata-kata itu apakah itu diucapkan oleh petugas yang ada di situ. Kita telurusi kemudian yang ditembak itu sekarang masih hidup Rahman Kalahi alias Wiwin, masih sehat dan pada waktu itu langsung diberikan perawatan serius oleh tim yang ada," ungkap Boy di Gedung Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2013).
Boy memastikan, terduga teroris yang mengalami luka tembak pada video tersebut adalah Wiwin dan kini sudah sehat kembali, karena mendapat perawatan. Namun, terkait kata-kata yang dianggap menggunakan simbol-simbol agama dalam tindak kekerasan, akan ditelusuri.
"Kata-kata itu akan kita coba telusuri, bagaimana bisa terjadi seperti itu jika memang dikatakan tidak laik, ya memang bisa saja tidak perlu seperti itu jadi jangan khawatir orang yang mengucapkan bisa saja nanti diperiksa," ucap Boy.
"Kita upayakan tim-tim yang melakukan penyelidikan di sana untuk mencari tahu sebenarnya apakah ada orang-orang diantara anggota itu," tutup Jenderal bintang satu itu.
(maf)