Densus 88 sudah kehilangan arah

Minggu, 03 Maret 2013 - 09:03 WIB
Densus 88 sudah kehilangan arah
Densus 88 sudah kehilangan arah
A A A
Sindonews.com - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai, Detasemen Khusus (Densus) 88 saat ini sudah sangat berbeda dengan Densus 88 waktu awal pembentukannya dahulu.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, saat ini penagangan teroris yang dilakukan Densus 88 sudah semakin kehilangan arah.

"Situasinya berbeda sekali dengan dulu. Kalau sekarng asal saja, orang baru terduga teroris sudah ditembak mati," kata Ismail saat dihubungi Sindonews, Minggu (2/3/2013).

Karena itu dia berharap, agar pimpinan Densus 88 dihukum atas apa yang sudah diperbuatnya, karena apa yang dilakukan Densus 88 sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

"Hal itu sudah terbukti dan terjadi dengan apa yang dialamai Abu Bakar Baasyir yang kini dipenjara di Nusa Kambangan. Kita berharap agar Densus 88 dibubarkan," pungkasnya.

Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar menegaskan, pihaknya akan menyelidiki adanya dugaan kekerasan yang dilakukan Densus 88 tersebut.

"Disampaikan pada Kapolri, adanya video yang menunjukkan penanganan adanya kekerasan yang dilakukan polisi. Kepastian dimananya akan diteliti, Kabareskrim juga ikut. Hasil laporan tersebut, Polri akan menindaklanjuti dan melihat apakah video kekerasan tersebut sama dengan laporan Komnas HAM sebelumnya," Kata Boy Rafli Amar ketika dihubungi Sindonews, Sabtu 2 Maret 2013.

Boy mengatakan, video kekerasan yang dinilai pelanggaran HAM dilakukan aparat Densus 88 di Palu, Sulawesi Tenggara, sedang diselediki di bawah koordinasi Kabareskrim Komjen (Pol) Sutarman.

"Kita akan pastikan dulu apakah laporan para tokoh agama tersebut benar peristiwa yang sama seperti yang dilaporkan Komnas HAM," ujar mantan Kadiv Humas Polda Metro Jaya itu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4344 seconds (0.1#10.140)