Pilihan warga Jabar

Senin, 25 Februari 2013 - 10:28 WIB
Pilihan warga Jabar
Pilihan warga Jabar
A A A
Ahmad Heryawan (Aher) yang berpasangan dengan seniman kondang Deddy Mizwar diunggulkan dalam hitungan sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar).

Hal ini senada dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang juga menempatkan calon petahana ini sebagai pemenang Pilgub Jabar, disusul pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lex Laksamana, kemudian Irianto-Tatang dan di urutan terakhir pasangan Dikdik-Toyib. Sebagai petahana, Aher sejak awal memang diunggulkan bakal kembali memimpin Jabar.

Calon yang diusung PKS ini dengan cerdik menggandeng aktor dan sutradara kawakan Deddy Mizwar untuk menangkis popularitas rival-rivalnya yang juga dikenal dari kalangan artis.

Sebut saja Rieke Diah Pitaloka yang diusung PDIP dan Dede Yusuf, wagub Jabar yang maju diusung Partai Demokrat dan PAN.Dua pasangan ini diprediksi akan menjadi pesaing utama Aher dilihat dari sisi ketokohan dan parpol pengusungnya.

Bahkan, Dede Yusuf disebut-sebut lebih potensial mengimbangi Aher. Namun, hasil hitung sementara berbicara lain. Aher melenggang dengan perolehan suara sementara lebih dari 30%, sedangkan Rieke-Teten di posisi kedua dengan perolehan sekitar 27%, baru disusul Dede-Lex dengan selisih tipis.

Posisi yang diraih Dede memang jauh dari harapan dan perkiraan. Mestinya minimal Dede bisa menempel ketat Aher. Tapi justru Rieke-Teten lebih unggul dari Dede. Masyarakat Jabar masih menunggu hitungan riil di KPU.

Namun diperkirakan hasilnya tidak akan jauh beda dengan hasil perolehan sementara dan hitung cepat versi sejumlah lembaga survei. Hasil sementara Pilgub Jabar ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pandangan berbeda terhadap calon petahana (incumbent).

Hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 yang sangat mengejutkan publik dengan rontoknya calon petahana yang didukung hampir semua parpol besar sempat diperkirakan bakal menular ke wilayah tetangganya.

Virus politik figur baru ternyata tidak mempan memengaruhi pemilih Jabar untuk memberikan suaranya kepada Aher, sang petahana. Sosok Rieke sebagai satu-satunya calon perempuan memang mampu mencuri perhatian masyarakat. Namun, ketokohan dan keandalan Aher dalam menyapa dan memahami masyarakat Jabar masih sulit dikalahkan.

Bahkan, skandal korupsi suap impor daging yang menggoyang PKS tak terlalu berpengaruh terhadap sosok Aher. Masyarakat Jabar masih tetap mempertimbangkan sosok daripada partai pengusungnya. Kemenangan pasangan Jokowi-Ahok di Jakarta juga tak lepas dari ketokohan keduanya. Kekalahan Fauzi Bowo pun lebih karena sosok.

Tapi bukan berarti parpol tidak punya peran. Keduanya memiliki peran, tapi dalam dua pilkada besar ini, figur lebih menentukan.

Jika hasil resmi KPU nanti diumumkan dan meneguhkan kemenangan Aher, masyarakat berharap pasangan Heryawan-Deddy benar-benar bekerja demi seluruh lapisan masyarakat Jabar. Bukan bekerja hanya untuk pendukungnya saja.Tidak boleh lagi ada diskriminasi pembangunan di wilayah-wilayah yang bukan basis suara Aher.

Gubernur terpilih nantinya disumpah untuk melayani seluruh lapisan warga Jabar tanpa kecuali. Karena itu, gubernur terpilih pun wajib mengajak kerja sama calon-calon lain agar pada periode kedua pemerintahannya lebih baik dari periode sebelumnya.

Gubernur terpilih juga tak perlu gengsi untuk mengambil program-program dari cagub-cawagub lain yang memang bagus. Calon-calon yang kalah pun harus rela dan legawa untuk memberikan sumbangan pemikiran dan gagasan kepada gubernur terpilih. Ini menjadi tugas pertama gubernur terpilih pada bulan pertama setelah pelantikan kelak.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5732 seconds (0.1#10.140)