Pimpinan KPK diduga bocorkan draf sprindik Anas

Kamis, 21 Februari 2013 - 19:19 WIB
Pimpinan KPK diduga...
Pimpinan KPK diduga bocorkan draf sprindik Anas
A A A
Sindonews.com - Tim investigasi yang dibentuk untuk menangani persoalan kebocoran dokumen draf sprindik menyatakan, ada kemungkinan level pimpinan KPK yang telah melakukan pembocoran dokumen kepada publik.

Juru Bicara (Jubir) KPK, Johan Budi menjelaskan, dari hasil yang sudah disampaikan tim investigasi, mereka menduga isi dokumen yang beredar di masyarakat melalui media massa itu adalah berasal dari KPK.

Namun, belum ada kepastian apakah pelaku pembocor itu berasal dari level pimpinan atau justru hanya pada level pegawai. “Ada dugaan pembocoran di level pimpinan. Dari hasil rapat akan segera dilakukan pembentukan komite etik,“ kata Johan dalam keterangan persnya di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).

Johan menjelaskan, dengan salah satu dugaan yang sudah dilaporkan tim investigasi kepada seluruh pimpinan KPK itulah, kemudian yang memutuskan untuk melakukan pembentukan komite etik.

Pembentukan komite etik ini sendiri, dilakukan agar bisa merambah kepada seluruh pegawai. Padahal, dulu sempat dijelaskan bahwa pembentukan komite etik digunakan hanya, apabila terbukti pembocoran dari level pimpinan, sedangkan untuk pegawai digunakan Dewan Pengawas Pegawai (DPP).

“Pembentukan komite ini untuk memastikan apakah kebocoran berasal dari unsur unsur KPK. Penelusuran akan dilakukan secara menyeluruh oleh komite etik tidak hanya level pimpinan tapi seluruh unsur pegawai,“ jelasnya.

Johan juga beralasan, pembentukan komite etik ini nantinya bukan untuk memutuskan siapa nama pimpinan yang telah terbukti melakukan kesalahan dengan melakukan pembocoran dokumen.

“Komite etik belum tentu menentukan salah atau tidak salah. Komite etik ini untuk melihat apakah ada kesalahan yang dilakukan pegawai KPK,“ pungkasnya.

Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad merasa sedang difitnah, soal bocornya sprindik atas nama Anas Urbaningrum dari internal KPK.

"Saya tidak pernah membocorkan (sprindik), itu semua fitnah untuk menjatuhkan saya dari (jabatan) ketua (KPK)," kata Abraham saat dihubungi wartawan.

Meski demikian, doktor ilmu hukum dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu, tidak gegabah menyikapinya. Dia mengaku, hanya bisa berdoa agar semuanya bisa terungkap dengan benar.

Di sisi lain, Abraham berharap fitnah terhadap dirinya tidak lagi disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab. "Dan meminta untuk berhentilah saling memfitnah dan saling menjatuhkan," ujarnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9700 seconds (0.1#10.140)