Usulan Anas mundur karena perebutan kekuasaan di Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Munculnya suara-suara di internal Partai Demokrat yang menginginkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mundur, dinilai karena adanya gesekan perebutan kekuasan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Peneliti dari Maarif Institute, Fajar Rizal Ul Haq mengatakan, adanya faksi anti Anas dan pro Anas yang mengakibatkan konflik internal Demokrat kian meruncing.
"Menyebabkan kubu anti Anas ingin mempercepat pengalihan kekuasaan, yang saat ini terlihat sangat dominan berada di tangan Anas. Selain itu, ini akan mempertaruhkan reputasi Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), mampu atau tidaknya dia meredam konflik ini," ucapnya saat dihubungi Sindonews, Selasa (5/02/2013).
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan, anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat tidak ada upaya melengserkan Anas.
"Itu kan pikirannya Wanbin, ya kita hargai. Tujuan Wanbin bukan untuk melengserkan Anas," ujar Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan.
Ramadhan menjelaskan, sesungguhnya yang dipikirkan partai saat ini menyelamatkan partai, agar segera bangkit. Sehingga diperlukan langkah yang progresif.
Menurutnya, permasalahan Partai Demokrat tidak semata-mata kesalahan satu atau dua orang, tapi ini persoalan bersama. "Menyangkut Mas Anas, beliau kan belum bersalah, belum tersangka," ujarnya.
Ramadhan melihat, selama ini Anas Urbaningrum selalu mematuhi peraturan organisasi. "Saya kira enggak pas dipertentangkan antara Anas dengan SBY. Karena mas Anas sejauh ini patuh, enggak ada yang aneh-aneh," pungkasnya.
Peneliti dari Maarif Institute, Fajar Rizal Ul Haq mengatakan, adanya faksi anti Anas dan pro Anas yang mengakibatkan konflik internal Demokrat kian meruncing.
"Menyebabkan kubu anti Anas ingin mempercepat pengalihan kekuasaan, yang saat ini terlihat sangat dominan berada di tangan Anas. Selain itu, ini akan mempertaruhkan reputasi Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), mampu atau tidaknya dia meredam konflik ini," ucapnya saat dihubungi Sindonews, Selasa (5/02/2013).
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan, anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat tidak ada upaya melengserkan Anas.
"Itu kan pikirannya Wanbin, ya kita hargai. Tujuan Wanbin bukan untuk melengserkan Anas," ujar Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan.
Ramadhan menjelaskan, sesungguhnya yang dipikirkan partai saat ini menyelamatkan partai, agar segera bangkit. Sehingga diperlukan langkah yang progresif.
Menurutnya, permasalahan Partai Demokrat tidak semata-mata kesalahan satu atau dua orang, tapi ini persoalan bersama. "Menyangkut Mas Anas, beliau kan belum bersalah, belum tersangka," ujarnya.
Ramadhan melihat, selama ini Anas Urbaningrum selalu mematuhi peraturan organisasi. "Saya kira enggak pas dipertentangkan antara Anas dengan SBY. Karena mas Anas sejauh ini patuh, enggak ada yang aneh-aneh," pungkasnya.
(maf)