Ini kronologi pertemuan Maharani & Ahmad Fathanah
A
A
A
Sindonews.com - Maharani alias Rani, merupakan mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta yang diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama AF (Ahmad Fathanah) dalam penggerebekan di Hotel Le Meredien, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kuasa hukum Rani, Wisnu Wardana menguraikan, pertemuan keduanya bermula, ketika Rani sedang bersama dengan teman-temannya tengah berada di sebuah Cafe di bilangan Senayan.
Saat berada di sana AF dikatakan sudah berniat hendak berkenalan dengan Rani. Namun karena tidak berani, dia pun menyuruh pelayan cafe untuk memberikan secarik kertas berisi nomor handphone dirinya untuk diberikan kepada Rani.
"Hari Senin sebelum diamankan AF dengan rani, jadi perkenalan tanggal 28 Januari 2013, pertemuan keduanya bukan serta-merta dan awalnya tidak saling kenal, tetapi saat itu sedang santai di mal Senayan City, tetapi disadari sejak awal AF berniat untuk kenalan dengan Rani," jelas Wisnu dalam konferensi pers di Hotel Nalendra, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2013) malam.
Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, awalnya AF tidak beranu untuk berkenalan. "Karena hampir seluruh waktu, Rani bersamaan dengan teman-temannya. Lama dia sebelum meninggalkan lokasi dia beri waitres kertas untuk menyerahkan kepada Rani," sambungnya.
Dari nomor itulah keduanya saling berkenalan, Wisnu mengatakan, saat itu Rani memang mengirim SMS kepada AF, Wisnu pun mengatakan bahwa saat itu kliennya berpikir positif terhadap AF yang saat itu dikatakannya mengajak Rani untuk makan malam di Hotel Le Meredien.
"Lalu Rani sms ke AF, saat itu AF mengajak Rani untuk dinner, dan Rani pikir hanya ingin ngobrol biasa sambil dinner. Keesokan harinya, lalu secara normal dia menyetujui hanya dinner," terangnya.
Setelah menyetujui untuk berbincang dan makan malam dengan AF, Rani pun datang Pukul 18.30 WIB meski keduanya berjanji untuk ketemu pada pukul 17.00 WIB.
"Dan besoknya, Rani menyetujui pada pukul 17. 00 WIB. Karena ingin bertemu sajaRrani sengaja telat dan dateng pukul 18.30. Karena berkeyakinan tidak untuk hal-hal negatif," terangnya lebih jauh.
Kemudian, Setiba di cafe, Rani berkenalan secara normal. Dan yang terjadi sungguh normal dan tidak ada niat macam-macam. "Dalam obrolan tidak ada yang macam-macam juga, si AF termasuk soal suap dan korupsi tidak dibahas," tutur Wisnu.
Akhirnya Rani mengetahui dan mengobrol dengan AF serta menanyak jati diri AF, jadi Rani tidak serta merta berkenalan tanpa mengetahui jati diri AF. "Dan AF mengaku seorang pengusaha," singkatnya.
Namun malangnya, menurut Wisnu, saat hendak meninggalkan lokasi, Rani justru diamankan oleh tim penyidik KPK bersama dengan AF. "Lalu setelah mau pulang keduanya diamankan bukan ditangkap oleh penyidik KPK," pungkasnya.
Kuasa hukum Rani, Wisnu Wardana menguraikan, pertemuan keduanya bermula, ketika Rani sedang bersama dengan teman-temannya tengah berada di sebuah Cafe di bilangan Senayan.
Saat berada di sana AF dikatakan sudah berniat hendak berkenalan dengan Rani. Namun karena tidak berani, dia pun menyuruh pelayan cafe untuk memberikan secarik kertas berisi nomor handphone dirinya untuk diberikan kepada Rani.
"Hari Senin sebelum diamankan AF dengan rani, jadi perkenalan tanggal 28 Januari 2013, pertemuan keduanya bukan serta-merta dan awalnya tidak saling kenal, tetapi saat itu sedang santai di mal Senayan City, tetapi disadari sejak awal AF berniat untuk kenalan dengan Rani," jelas Wisnu dalam konferensi pers di Hotel Nalendra, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2013) malam.
Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, awalnya AF tidak beranu untuk berkenalan. "Karena hampir seluruh waktu, Rani bersamaan dengan teman-temannya. Lama dia sebelum meninggalkan lokasi dia beri waitres kertas untuk menyerahkan kepada Rani," sambungnya.
Dari nomor itulah keduanya saling berkenalan, Wisnu mengatakan, saat itu Rani memang mengirim SMS kepada AF, Wisnu pun mengatakan bahwa saat itu kliennya berpikir positif terhadap AF yang saat itu dikatakannya mengajak Rani untuk makan malam di Hotel Le Meredien.
"Lalu Rani sms ke AF, saat itu AF mengajak Rani untuk dinner, dan Rani pikir hanya ingin ngobrol biasa sambil dinner. Keesokan harinya, lalu secara normal dia menyetujui hanya dinner," terangnya.
Setelah menyetujui untuk berbincang dan makan malam dengan AF, Rani pun datang Pukul 18.30 WIB meski keduanya berjanji untuk ketemu pada pukul 17.00 WIB.
"Dan besoknya, Rani menyetujui pada pukul 17. 00 WIB. Karena ingin bertemu sajaRrani sengaja telat dan dateng pukul 18.30. Karena berkeyakinan tidak untuk hal-hal negatif," terangnya lebih jauh.
Kemudian, Setiba di cafe, Rani berkenalan secara normal. Dan yang terjadi sungguh normal dan tidak ada niat macam-macam. "Dalam obrolan tidak ada yang macam-macam juga, si AF termasuk soal suap dan korupsi tidak dibahas," tutur Wisnu.
Akhirnya Rani mengetahui dan mengobrol dengan AF serta menanyak jati diri AF, jadi Rani tidak serta merta berkenalan tanpa mengetahui jati diri AF. "Dan AF mengaku seorang pengusaha," singkatnya.
Namun malangnya, menurut Wisnu, saat hendak meninggalkan lokasi, Rani justru diamankan oleh tim penyidik KPK bersama dengan AF. "Lalu setelah mau pulang keduanya diamankan bukan ditangkap oleh penyidik KPK," pungkasnya.
(maf)