Sejak dahulu, konspirasi jadi dalih koruptor

Sabtu, 02 Februari 2013 - 10:39 WIB
Sejak dahulu, konspirasi...
Sejak dahulu, konspirasi jadi dalih koruptor
A A A
Sindonews.com - Kata konspirasi dalam sebuah kasus korupsi sudah menjadi dalih koruptor ketika mereka tersangkut tindak pidana korupsi (Tipikor) hingga ditangkap dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Peneliti Gerakan Politik Islam, Edi Sudrajat mengatakan, hal itu tak hanya individu, kata tersebut juga biasa digunakan partai politik (Parpol) untuk menutupi kesalahan kadernya maupun partai tersebut.

"Dari dahulu parpol yang ditangkap KPK bilang ada konspirasi," jelasnya dalam diskusi Sindo Radio bertema 'Prahara Karena Sapi' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2013).

Dia mencontohkan, di zaman kepemimpinan Megawati beberapa kasus korupsi saat itu dikatakan KPK tebang pilih. Pasalnya, KPK hanya mencari-cari kesalahan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal, partai lain juga ada yang melakukan itu, tapi tidak difokuskan.

"Bahkan di zaman Ibu Mega saat itu dikatakan bahwa KPK tebang pilih, karena semua mengacu pada PDIP," tegasnya.

Karena itu, ketika dalam kasus dugaan suap perizinan impor daging sapi yang menimpa mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, wajar jika PKS akhirnya menyebut ada konspirasi dalam kasus tersebut.

"Wajar jika PKS bilang ada konspirasi, orang dari dahulu juga begitu. Siapa yang kena kasus korupsi pasti bisa dibilang adanya konspirasi dari kasus tersebut. Toh buktinya di fakta persidangan akhirnya membuktikan bersalah," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)