Para menteri sibuk sendiri-sendiri
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Pemilu 2014 banyak menteri terutama dari kalangan partai politik (parpol) mulai mengabaikan tugas di pemerintahan. Tidak sedikit para menteri itu secara terang-terangan sibuk dengan kegiatannya sendiri.
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, yang jelas-jelas bisa dilihat adalah preseden buruk yang baru saja terjadi di kabinet awal tahun ini. Preseden buruk itulah yang seharusnya menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ada menteri yang begitu sibuk menekuni kegiatan uji coba mobil listrik. Padahal kegiatan uji coba itu sama sekali tidak relevan dengan fungsi dan tugas kementerian yang dipimpinnya," ungkap pria akrab disapa Bamsoet ketika dihubungi, Rabu (30/1/2013).
Selain itu, lanjut Bamsoet, ada juga menteri yang sibuk mengurus konflik internal partainya, dan ada menteri yang sibuk mengurus kegiatan partainya.
"Yang lebih celaka lagi, ada menteri yang sibuk pasang iklan di sana-sini, mulai dari media luar ruang, televisi dan media cetak untuk membangun citra dirinya namun menggunakan uang negara," ungkap Bamsoet lagi.
Dengan kondisi itu, cukup beralasan jika kemudian publik menjadi apatis terhadap kepemimpinan SBY terutama di tahun politik ini.
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, yang jelas-jelas bisa dilihat adalah preseden buruk yang baru saja terjadi di kabinet awal tahun ini. Preseden buruk itulah yang seharusnya menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ada menteri yang begitu sibuk menekuni kegiatan uji coba mobil listrik. Padahal kegiatan uji coba itu sama sekali tidak relevan dengan fungsi dan tugas kementerian yang dipimpinnya," ungkap pria akrab disapa Bamsoet ketika dihubungi, Rabu (30/1/2013).
Selain itu, lanjut Bamsoet, ada juga menteri yang sibuk mengurus konflik internal partainya, dan ada menteri yang sibuk mengurus kegiatan partainya.
"Yang lebih celaka lagi, ada menteri yang sibuk pasang iklan di sana-sini, mulai dari media luar ruang, televisi dan media cetak untuk membangun citra dirinya namun menggunakan uang negara," ungkap Bamsoet lagi.
Dengan kondisi itu, cukup beralasan jika kemudian publik menjadi apatis terhadap kepemimpinan SBY terutama di tahun politik ini.
(lns)