Choel mengaku kenal dengan Herman Pranoto
A
A
A
Sindonews.com- Andi Zulkarnaen Mallarangeng alis Choel memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kasus korupsi pembangunan proyek sport center Hambalang Jawa Barat, hari ini. Direktur Eksekutif Fox Indonesia itu mengaku mengenal bos PT Global Daya Manunggal Herman Pranoto.
Namun, Choel tidak menjelaskan bagaimana perkenalan itu terjadi dan untuk tujuan apa. Seperti diketahui, PT Global daya manunggal adalah perusahaan yang jadi subkontraktor untuk proyek Hambalang
"Iya saya kenal dengan Pak Herman (Herman Pranoto) dari PT Global," kata Choel sesaat sebelum memasuki lobi gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/1/13).
Dalam kasus Hambalang, Choel disebut-sebut merupakan orang utama yang membantu PT Global Daya Manunggal mendapatkan dua paket subkontrak struktur dan arsitektur Hambalang.
Pria asal Makassar itu diduga mengatur pemulusan itu bersama dua petinggi PT Global, Nanny Ruslie dan Herman Prananto. Nanny dan Herman juga diketahui sempat mendatangi Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam di ruangannya sebelum pemenang proyek diumumkan pada November 2010 untuk meminta dijadikan subkontraktor Hambalang.
Diduga setelah adanya sejumlah transaksi ntara Wafid dan PT Adhi Karya (rekanan proyek Hambalang) akhirnya PT Global mendapat dua paket pekerjaan senilai Rp139,9 miliar. PT Global juga mendapatkan kontrak kedua senilai Rp2,4 miliar.
Dari situ, PT Global kemudian diduga memberikan fee (uang cape) kepada Choel senilai Rp2 miliar atas upayanya membantu perusahaan itu. Selain itu, PT Global turut memberikan uang sebesar Rp500 juta kepada orang dekat Choel.
Namun, Choel tidak menjelaskan bagaimana perkenalan itu terjadi dan untuk tujuan apa. Seperti diketahui, PT Global daya manunggal adalah perusahaan yang jadi subkontraktor untuk proyek Hambalang
"Iya saya kenal dengan Pak Herman (Herman Pranoto) dari PT Global," kata Choel sesaat sebelum memasuki lobi gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/1/13).
Dalam kasus Hambalang, Choel disebut-sebut merupakan orang utama yang membantu PT Global Daya Manunggal mendapatkan dua paket subkontrak struktur dan arsitektur Hambalang.
Pria asal Makassar itu diduga mengatur pemulusan itu bersama dua petinggi PT Global, Nanny Ruslie dan Herman Prananto. Nanny dan Herman juga diketahui sempat mendatangi Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam di ruangannya sebelum pemenang proyek diumumkan pada November 2010 untuk meminta dijadikan subkontraktor Hambalang.
Diduga setelah adanya sejumlah transaksi ntara Wafid dan PT Adhi Karya (rekanan proyek Hambalang) akhirnya PT Global mendapat dua paket pekerjaan senilai Rp139,9 miliar. PT Global juga mendapatkan kontrak kedua senilai Rp2,4 miliar.
Dari situ, PT Global kemudian diduga memberikan fee (uang cape) kepada Choel senilai Rp2 miliar atas upayanya membantu perusahaan itu. Selain itu, PT Global turut memberikan uang sebesar Rp500 juta kepada orang dekat Choel.
(kri)