Kader PDIP diminta rajin blusukan

Rabu, 16 Januari 2013 - 05:54 WIB
Kader PDIP diminta rajin blusukan
Kader PDIP diminta rajin blusukan
A A A
Sindonews- Setelah mendapat nomor urut, partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2014 mulai mengatur strategi 'perang'. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) misalnya, fraksi yang ada di DPR dan DPRD diminta mulai aktif melakukan pemetaan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.

"Fraksi diminta intensif turun ke daerah pemilihan (dapil) untuk melakukan pemetaan, yang hasilnya akan jadi masukan bagi strategi pemenangan Bapilu DPP PDIP," ujar Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi Sindonews, Selasa (16/1/2013).

Kelain itu, kata Eva, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri juga meminta setiap kader aktif melakukan blusukan ke kantong-kantong masyarakat yang masih kurang mendapat perhatian.

"Soal blusukan itu syarat mutlak bagi semua kader, karena di kaderisasi ada program live in. Sehingga akan jadi pilihan strategi bagi yang sungguh-sungguh ingin terpilih," kata Eva.

Anggota Komisi III menuturkan, blusukan yang dipopulerkan oleh Gubernur DKI yang juga politisi PDIP, Jokowi memang memberikan dampak yang signifikan pada strategi pemenangan yang lebih akuntabel. Pendekatan yang dilakukan Jokowi, lanjutnya, akan semakin membuka mata rakyat untuk memilih pemimpin yang memang bekerja untuk kepentingan masyarakat luas.

"Pada akhirnya praktek yang bener akan dipilih masyarakat. Begitu juga dengan partai dan kader yang melakukan pendekatan yang menggunakan hati. Ini akan mendatangkan tuntutan pemilih kepada semua caleg kelak. Pilihan yang tidak bisa ditolak bagi caleg-caleg," ujarnya.

Lantas, apa target realistis yang coba dikejar PDIP dalam waktu dekat ini? Sebagai oposisi, kata Eva, PDIP memiliki banyak keterbatasan, namun itu tak akan dijadikan halangan untuk lebih banyak berbuat terhadap masyarakat.

"Tapi yang penting adalah pendampingan-pendampingan agar masyarakat bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Misalnya, membantu menguruskan kartu Jamkesmas, Jamkesda, KTP, dan kartu keluarga (KK)," tuturnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6909 seconds (0.1#10.140)