Primus Yustisio tidak mengakui terkait Hambalang
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi X DPR Primus Yustisio memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk menjalani pemeriksaan. Kapasitas Primus dalam hal ini sebagai anggota dewan yang mengurusi masalah olahraga, terkait Hambalang.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu tiba sekira pukul 10.45 WIB di Gedung KPK dengan mengenakan kemeja batik berwarna coklat dan didampingi rekannya di F-PAN, Viva Yoga. Dalam kesempatan itu, Primus mengelak dari tudingan I Gede Pasek yang menyatakan semua partai ikut membahas proyek senilai Rp2,5 triliun itu.
Bahkan, dia beralasan ketika akhirnya nilai proyek tersebut mengalami penambahan yang cukup signifikan, dia tidak fokus untuk menangani proyek tersebut.
“Seingat saya, waktu diajukan di APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2010, itu kisarannya sampai 100-125 miliar untuk proyek Hambalang. Saya pada saat itu tidak fokus di Hambalang,“ kata Primus di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).
Menurut Primus, saat itu dirinya lebih tertarik untuk membahas proyek pembangunan wisma atlet dibandingkan membahas proyek Hambalang.
“Saya memberikan pernyataan ke Kemenpora lebih baik fokus pada Sea Games 2011, karena kita sebagai tuan rumah,“ ungkapnya.
Tak hanya itu, dia mengaku keberatan atas lahan yang digunakan hanya sebesar 32 hektare dan dirasa sangat tanggung. Pasalnya, minimal untuk pembinaan diperlukan lahan seluas 100 hektare.
Primus bahkan kemudian berusaha mencuci tangan ketika akhirnya anggaran tersebut disetujui Komisi X untuk dinaikan ke angka yang sangat melonjak.
“Pada saat anggaran dinaikan, saya sudah tidak di Komisi X. Saya ada di Komisi I, karena saya pindah ke Komisi I, pada 23 September 2010. Nah, anggaran itu disetujui akhir 2010. Saya sudah tidak disitu,“ kilahnya.
Bahkan, saat Primus dikonfirmasi mengenai partai yang paling bernafsu membahas proyek Hambalang, dia berusaha membantah pernyataan I Gede Pasek yang mengatakan semua partai bernafsu membahas hal tersebut.
“Saya rasa anggota lain yang tidak fokus soal Hambalang, karena kita fokusnya pada Sea Games,“ tegasnya.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu tiba sekira pukul 10.45 WIB di Gedung KPK dengan mengenakan kemeja batik berwarna coklat dan didampingi rekannya di F-PAN, Viva Yoga. Dalam kesempatan itu, Primus mengelak dari tudingan I Gede Pasek yang menyatakan semua partai ikut membahas proyek senilai Rp2,5 triliun itu.
Bahkan, dia beralasan ketika akhirnya nilai proyek tersebut mengalami penambahan yang cukup signifikan, dia tidak fokus untuk menangani proyek tersebut.
“Seingat saya, waktu diajukan di APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2010, itu kisarannya sampai 100-125 miliar untuk proyek Hambalang. Saya pada saat itu tidak fokus di Hambalang,“ kata Primus di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2013).
Menurut Primus, saat itu dirinya lebih tertarik untuk membahas proyek pembangunan wisma atlet dibandingkan membahas proyek Hambalang.
“Saya memberikan pernyataan ke Kemenpora lebih baik fokus pada Sea Games 2011, karena kita sebagai tuan rumah,“ ungkapnya.
Tak hanya itu, dia mengaku keberatan atas lahan yang digunakan hanya sebesar 32 hektare dan dirasa sangat tanggung. Pasalnya, minimal untuk pembinaan diperlukan lahan seluas 100 hektare.
Primus bahkan kemudian berusaha mencuci tangan ketika akhirnya anggaran tersebut disetujui Komisi X untuk dinaikan ke angka yang sangat melonjak.
“Pada saat anggaran dinaikan, saya sudah tidak di Komisi X. Saya ada di Komisi I, karena saya pindah ke Komisi I, pada 23 September 2010. Nah, anggaran itu disetujui akhir 2010. Saya sudah tidak disitu,“ kilahnya.
Bahkan, saat Primus dikonfirmasi mengenai partai yang paling bernafsu membahas proyek Hambalang, dia berusaha membantah pernyataan I Gede Pasek yang mengatakan semua partai bernafsu membahas hal tersebut.
“Saya rasa anggota lain yang tidak fokus soal Hambalang, karena kita fokusnya pada Sea Games,“ tegasnya.
(maf)