Telusuri Hambalang, KPK segera panggil anggota DPR
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku saat ini tengah fokus pada penelusuran proses penggangaran Sport Center Hambalang mulai perubahan anggaran dari single years ke multi years hingga pengucuran serta penggunaan anggaran. Untuk itu KPK segera memangil sejumlah anggota DPR yang ikut membahas anggaran proyek tersebut.
Dari penelusuran redaksi, seorang sumber KPK yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan, secara gambalang terkait rentetan pemanggilan mantan Menetri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adyaksa Dault, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) dan mantan Dirjen Anggaran Kemenkeu Anny Ratnawati, mantan Sekjen Kemenkeu Mulia P Nasution, dan PNS-PNS dari Kemenkeu.
Menurutnya, saat ini KPK memang sudah masuk dan fokus ke tahapan proses penelusuran dan pendalaman bagaimana perubahan dan penyetujuan anggaran single years ke multiyears, serta proses pencairan dan penggunaan anggaran. Di duga dari beberapa proses itu, terdapat sejumlah pihak yang terlibat.
"Lihat saja dari pemeriksaan itu. Kan jelas sekali apa yang kita lakukan. Yang pasti kita sekarang masuk ke tahapan penelusuran secara detil proses penganggaran. Audit BPK kan jelas itu menyebutkan ada pelanggaran," ungkap sumber tersebut, Rabu (18/12/2012).
Selain itu, dia menyatakan, untuk mengungkap rentetan konstruksi kasus, bukti, dan fakta penyidikan, KPK segera memanggil sejumlah anggota DPR yang komisinya bertugas dalam pembahasan anggaran proyek Sport Center Hambalang. Namun sumber itu belum mau mengungkapkan nama-nama anggota dewan itu.
"Lihat saja nanti, bisa jadi ada anggota komisi di DPR yang berkaitan dengan pembahasan anggaran juga yang akan dipanggil," bebernya.
Sumber itu mengungkapkan, proses penggangaran dan penggunaannya memang sangat terindikasi masalah. Pengajuan anggaran dan pengucuran anggaran juga diduga tak berkesuaian. Pasca dicairkan dari Kemenkeu pun penggunaan uang oleh kontraktor maupun konsorsium dalam pembangunan Sport Center tidak sesuai dengan nominal yang disetujui pemerintah.
"Ternyata kan enggak sama (anggaran yang dicairkan dan yang digunakan). Buktinya mangkrak proyek itu sekarang," tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi SP ketika dikonfirmasi mengatakan, penjadwalan sejumlah pihak sebagai saksi dalam kasus Hambalang tergantung kebutuhan penyidik. Menurutnya, seseorang dapat dimintai keterangannya ketika keterangannya benar-benar dibutuhkan KPK.
"Saya belum tahu siapa-siapa saja yang akan dijadwalkan. Saya mesti cek dulu. Yang pasti kita sekarang (hari ini) sedang memeriksa yang dari Kementerian Keuangan," kata Johan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/12/12).
Dalam kasus Hambalang terdapat beberapa nama yang terlibat. Terpidana wisma atlet M Nazaruddin menyebutkan, penanggungjawab penuh pembahasan anggaran proyek Hambalang di Komisi X DPR yakni mantan Ketua Komisi X Mahyuddin NS.
Selain itu nama I Wayan Koster turut disebut-sebut terlibat dalam pembahasan anggaran Hambalang. Dua anggota DPR itu pun sudah berkali-kali membantah keterlibatan mereka.
Dari penelusuran redaksi, seorang sumber KPK yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan, secara gambalang terkait rentetan pemanggilan mantan Menetri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adyaksa Dault, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) dan mantan Dirjen Anggaran Kemenkeu Anny Ratnawati, mantan Sekjen Kemenkeu Mulia P Nasution, dan PNS-PNS dari Kemenkeu.
Menurutnya, saat ini KPK memang sudah masuk dan fokus ke tahapan proses penelusuran dan pendalaman bagaimana perubahan dan penyetujuan anggaran single years ke multiyears, serta proses pencairan dan penggunaan anggaran. Di duga dari beberapa proses itu, terdapat sejumlah pihak yang terlibat.
"Lihat saja dari pemeriksaan itu. Kan jelas sekali apa yang kita lakukan. Yang pasti kita sekarang masuk ke tahapan penelusuran secara detil proses penganggaran. Audit BPK kan jelas itu menyebutkan ada pelanggaran," ungkap sumber tersebut, Rabu (18/12/2012).
Selain itu, dia menyatakan, untuk mengungkap rentetan konstruksi kasus, bukti, dan fakta penyidikan, KPK segera memanggil sejumlah anggota DPR yang komisinya bertugas dalam pembahasan anggaran proyek Sport Center Hambalang. Namun sumber itu belum mau mengungkapkan nama-nama anggota dewan itu.
"Lihat saja nanti, bisa jadi ada anggota komisi di DPR yang berkaitan dengan pembahasan anggaran juga yang akan dipanggil," bebernya.
Sumber itu mengungkapkan, proses penggangaran dan penggunaannya memang sangat terindikasi masalah. Pengajuan anggaran dan pengucuran anggaran juga diduga tak berkesuaian. Pasca dicairkan dari Kemenkeu pun penggunaan uang oleh kontraktor maupun konsorsium dalam pembangunan Sport Center tidak sesuai dengan nominal yang disetujui pemerintah.
"Ternyata kan enggak sama (anggaran yang dicairkan dan yang digunakan). Buktinya mangkrak proyek itu sekarang," tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi SP ketika dikonfirmasi mengatakan, penjadwalan sejumlah pihak sebagai saksi dalam kasus Hambalang tergantung kebutuhan penyidik. Menurutnya, seseorang dapat dimintai keterangannya ketika keterangannya benar-benar dibutuhkan KPK.
"Saya belum tahu siapa-siapa saja yang akan dijadwalkan. Saya mesti cek dulu. Yang pasti kita sekarang (hari ini) sedang memeriksa yang dari Kementerian Keuangan," kata Johan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/12/12).
Dalam kasus Hambalang terdapat beberapa nama yang terlibat. Terpidana wisma atlet M Nazaruddin menyebutkan, penanggungjawab penuh pembahasan anggaran proyek Hambalang di Komisi X DPR yakni mantan Ketua Komisi X Mahyuddin NS.
Selain itu nama I Wayan Koster turut disebut-sebut terlibat dalam pembahasan anggaran Hambalang. Dua anggota DPR itu pun sudah berkali-kali membantah keterlibatan mereka.
(rsa)