Industri film tak seimbang, pemerintah diminta selamatkan

Rabu, 05 Desember 2012 - 08:27 WIB
Industri film tak seimbang, pemerintah diminta selamatkan
Industri film tak seimbang, pemerintah diminta selamatkan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah diminta untuk mengambil langkah menyelamatkan kondisi perfilman nasional. Pasalnya, perkembangan industri film menjadi tidak seimbang dengan perkembangan mutu skenario film saat ini.

Plt Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI Prof Kacung Marijan menilai, banyak penulis skenario yang lebih senang mengikuti trend yang berlaku. Sebab jika skenario bagus, berbobot dan membawa pesan moral yang sangat kental namun tidak sejalur dengan trend saat itu, maka skenario tersebut berada di batas antara diproduksi atau tidak diproduksi.

"Kebanyakan kumpulan skenario yang tidak sesuai dengan trend dan keinginan produser bisa dipastikan hengkang dari ‘bank naskah' production house," jelas Kacung dalam rilisnya, Rabu (5/12/2012).

Dengan kondisi tersebut perkembangan industri film dinilainya telah menyebabkan para penulis skenario dan produser film (production house) bertindak pragmatis dengan lebih mengedepankan selera pasar (mengikuti trend) dan mengabaikan mutu skenario filmnya sendiri.

Maka itu, dia mendorong dilakukan kegiatan lomba penulisan scenario film cerita anak, nasionalisme, dan kepahlawanan.

"Dengan diadakannya kegiatan lomba penulisan skenario film cerita anak, nasionalisme dan kepemimpinan, diharapkan dapat lahir para penulis skenario handal yang mampu menghasilkan film nasional yang bermuatan nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa," jelasnya.

Melihat hal itu, pihaknya mengakui, kini telah dilakukan selama satu bulan sejak tanggal 5 oktober sampai dengan 5 november 2012, lomba penulisan skenario film cerita anak, nasionalisme, dan kepahlawanan.

Sebanyak 350 peserta telah mengirimkan naskah skenario film. Adapun kategori peserta yang mengikuti lomba ini terdiri dari para praktisi perfilman (penulis scenario) serta masyarakat umum.

Dalam rilisnya disebutkan, proses penjurian dilakukan oleh para juri profesional di bidang penulisan skenario yang dilakukan secara dua tahap, yaitu tahap selekesi untuk menentukan 20 orang finalis/nominator dan tahap penentuan pemenang untuk menentukan juara 1,2, dan 3 serta juara harapan, yaitu hadi artomo, tommy awui, Prof Sapadi Djoko Damono, Didi Petet, N Riantiarno, Hardo Sukoyo, Clara Shinta, dan Marselli Sumarno.

Setelah melalui tahapan proses seleksi/penjurian dan hasil pertemuan dewan juri, maka dihasilkan 20 naskah yang berhak menyandang predikat sebagai nominator. Selanjutnya dari 20 naskah tersebut ditentukan siapakah pemenang lomba penulisan scenario film cerita ana, nasionalisme dan kepahlawanan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8127 seconds (0.1#10.140)