Keterlibatan warga asing untuk perkeruh Papua

Senin, 03 Desember 2012 - 20:55 WIB
Keterlibatan warga asing untuk perkeruh Papua
Keterlibatan warga asing untuk perkeruh Papua
A A A
Sindonews.com - Keterlibatan warga asing dalam aksi penembakan terhadap rombongan Kapolda Papua belum lama ini diduga untuk memperkeruh suasana di Papua.

Karena itu, Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengimbau agar keterlibatan warga asing itu tak usah direspon secara reaktif.

Dia mengungkapkan, pelaku penembakan saat ini sudah ditangkap dan akan ditindak tegas. “Sudah ada yang ditangkap? Kalau sudah ditangkap, tinggal kita lihat penyelidikannya seperti apa, apa yang dilakukan, kejahatan seperti itu harus dihukum,” ungkap Djoko di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2012).

Sementara kepada warga Ukraina yang terlibat dalam aksi itu akan dideportasi dari Indonesia. “Ikut demo, dideportasi aja,” tegasnya.

Djoko menduga, ada beberapa negara asing yang ingin ikut memperkeruh kondisi keamanan Papua. "Ini buktinya dia masuk," ujarnya lagi.

Setelah diselidiki, keberadaan warga negara Ukraina memiliki keterkaitan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Adalah, organisasi-organisasi yang selalu bersuara di luar negeri ada. Kita meresponsnya membangun Papua dengan lebih baik,” imbuhnya.

Dia juga yakin bahwa negara asing yang ikut memperkeruh kondisi Papua memiliki kepentingan tertentu.

“Pasti ada, di luar-luar itu kan juga suara-suara seperti itu selalu digaungkan. Di Inggris kemarin juga ada, di Amerika masih ada. Tapi apakah itu lalu merepresentasikan seluruh dunia. Ya kan?!. Bagaimana kita membangun Papua, kita percepat, kita perluas. Policy, lima kebijakan dasar presiden untuk Papua itu yang menjawab itu,” tegasnya.

Saat ditanya tentang kabar adanya kontak senjata antara aparat dan Tentara Pembebasan Nasional OPM hari ini kata Djoko, siapapun pelakunya harus ditindak tegas. “Saya denger begitu. Ya dicari. Tangkap lagi. Itu pendekatannya harus begitu. Tugas polisi menangkap,” ucapnya.

Dia mengakui bahwa medan di Papua sangat susah sehingga juga menjadi kendala bagi aparat untuk menangkap para pelaku.

“Geografi Papua itu susah, banyak hutan. Mereka memiliki inisiatif, dia sembunyi, nunggu lengahnya, itu taktik mereka bekerja. Yang penting polisi punya jawaban, buktinya sudah ada yang ditangkap,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3549 seconds (0.1#10.140)