Kunker Baleg ke Jerman enggak penting
Selasa, 27 November 2012 - 07:40 WIB

Kunker Baleg ke Jerman enggak penting
A
A
A
Sindonews.com - Kunjungan Kerja (Kunker) Badan Leglislasi (Baleg) DPR ke Jerman, dalam rangka membahas Rancangan Undang-undang (RUU) Keinsinyuran beberapa waktu lalu, terus menuai kritikan.
Anggota Komisi III Bambang Soesatyo mengatakan, kunjungan Badan Baleg DPR ke Jerman, tidak bersifat penting sekali.
"Saya pribadi dari awal menilai studi banding tidak terlampau urgent. Jadi, sebaiknya kedepan harus ada sikap tegas dari pimpinan tadi itu," kata Bambang, lewat pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (26/11/2012) malam.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan, harus ada sikap tegas dari tiap pimpinan fraksi dalam menyikapi kunker anggota dewan ke luar negeri. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kesan, DPR menghambur-hamburkan uang negara.
"Harus ada sikap tegas dari masing-masing pimpinan fraksi agar melarang anggotanya untuk studi banding ke luar negeri," tandasnya.
Seperti diketahui, kunker sejumlah anggota Baleg DPR ke The Germany For Institute for Standardization/Deutsches Institut für Nörmung (DIN), pada Senin 19 November 2012 terkait rencana pembuatan RUU Keinsinyuran dinilai salah alamat.
Pasalnya, lembaga DIN tugasnya mengurusi standarisasi produk. Selain itu DIN juga bukan lembaga negara atau pemerintahan.
"Bisa dikatakan kunjungan ke DIN itu tidak berhubungan langsung dengan RUU Keinsinyuran, karena DIN tidak mengatur profesi atau individu dari insinyur itu sendiri, melainkan menstandarkan produk dan proses dari berbagai bidang keteknikan di Jerman," tulis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dalam rilisnya yang beredar di jejaring sosial Youtube, 19 November.
Dalam pertemuan itu masalah yang didiskusikan anggota DPR juga tergolong umum, tidak menyentuh secara spesifik mengenai keinsinyran. Misalnya aktivitas DIN di Jerman dan Eropa serta sejarah terbentuknya DIN.
Ada juga anggota DPR yang menanyakan prosedur kerja di DIN, dan hubungan dengan kebijakan pemerintah Jerman terutama di bidang sains dan teknologi.
Anggota Komisi III Bambang Soesatyo mengatakan, kunjungan Badan Baleg DPR ke Jerman, tidak bersifat penting sekali.
"Saya pribadi dari awal menilai studi banding tidak terlampau urgent. Jadi, sebaiknya kedepan harus ada sikap tegas dari pimpinan tadi itu," kata Bambang, lewat pesan singkatnya kepada Sindonews, Senin (26/11/2012) malam.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan, harus ada sikap tegas dari tiap pimpinan fraksi dalam menyikapi kunker anggota dewan ke luar negeri. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kesan, DPR menghambur-hamburkan uang negara.
"Harus ada sikap tegas dari masing-masing pimpinan fraksi agar melarang anggotanya untuk studi banding ke luar negeri," tandasnya.
Seperti diketahui, kunker sejumlah anggota Baleg DPR ke The Germany For Institute for Standardization/Deutsches Institut für Nörmung (DIN), pada Senin 19 November 2012 terkait rencana pembuatan RUU Keinsinyuran dinilai salah alamat.
Pasalnya, lembaga DIN tugasnya mengurusi standarisasi produk. Selain itu DIN juga bukan lembaga negara atau pemerintahan.
"Bisa dikatakan kunjungan ke DIN itu tidak berhubungan langsung dengan RUU Keinsinyuran, karena DIN tidak mengatur profesi atau individu dari insinyur itu sendiri, melainkan menstandarkan produk dan proses dari berbagai bidang keteknikan di Jerman," tulis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dalam rilisnya yang beredar di jejaring sosial Youtube, 19 November.
Dalam pertemuan itu masalah yang didiskusikan anggota DPR juga tergolong umum, tidak menyentuh secara spesifik mengenai keinsinyran. Misalnya aktivitas DIN di Jerman dan Eropa serta sejarah terbentuknya DIN.
Ada juga anggota DPR yang menanyakan prosedur kerja di DIN, dan hubungan dengan kebijakan pemerintah Jerman terutama di bidang sains dan teknologi.
(maf)