Musim haji, perusahaan kargo panen

Senin, 26 November 2012 - 05:45 WIB
Musim haji, perusahaan kargo panen
Musim haji, perusahaan kargo panen
A A A
Sindonews.com - Banyaknya jamaah haji Indonesia yang membeli oleh-oleh bagi sanak keluarga di tanah air, memberikan keuntungan bagi perusahaan kargo.

Keuntungan Perusahaan jasa pengiriman barang-kargo, khususnya di Madinah Arab Saudi bisa mencapai 800-900 persen dibanding hari biasa.

Pegawai perusahaan Jasa Kargo Farhan, Jimmy Al Farhan mengatakan, untuk pengiriman barang pada musim haji ini, baik gelombang satu dan 2 bisa mencapai berat 80-90 ton.

"Dihari biasa 1 minggu paling 3-4 ton dan untuk 1 bulan paling 10 ton, kalo musim haji bisa mencapai 80-90 ton," tegasnya.

Di Madinah Arab Saudi, Jimmy menjelaskan, untuk total biaya pengiriman dan pendapatan dari jamaah untuk jasa pengiriman laut dan udara selama musim ini mencapai 850 ribu riyal atau sekitar Rp2 miliar.

"Untuk gelombang pertama, 500 ribu riyal atau setara Rp1 miliar dan gelombang 2 sekitar 300-350 ribu riyal," jelas Jimmy AL Farhan.

Jimmy menambahkan, jika dibandingkan hari biasa jauh berbeda, diluar musim haji, untuk 1 minggu 3-4 ton atau satu bulan hanya 10 ton. "Musim haji ini, gelombang pertama Alhamdulillah mencapai 60 ton, gelombang 2 belum dihitung ya sekitar 40-an," tambahnya.

Disisi lain, Jimmy al Farhan mengatakan, pada musim haji ini, pengiriman barang dari jamaah reguler lebih banyak dari ONH plus.

"Haji reguler kargonya tambah banyak, justru yang menurun drastis dari ONH plus. Biasanya 1 travel bisa 2-3 ton tahun ini, paling banyak 1 ton. Tapi haji reguler pada tahun ini meningkat, hanya untuk 1 KBIH bisa mencapai 2 ton," imbuhnya.

Jimmy juga mengungkapkan untuk 3 tahun terakhir ini, ada larangan air jam-jam dan karpet untuk dikirim ke tanah air. Perusahaan kargo yang dikelolanya juga mengeluhkan adanya penahanan barang kiriman oleh Bea Cukai dengan berbagai alasan.

"Penahanan ini merugikan, karena terkait masalah waktu pengiriman yang terlambat, juga adanya tambahan dana untuk melepaskan barang kiriman," keluhnya.

Menurut Jimmy, jika pihaknya tidak sanggup, maka konsumennya yang harus mengurus sendiri barangnya, baik melalui jalur laut pelabuhan atau di bandara seperti Bandara Sukarno Hatta.

"Konsumen ngurus sendiri, dan ada yang dikenakan dari 1 juta hingga puluhan juta oleh Bea Cukai," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6089 seconds (0.1#10.140)