Jakarta paling berkicau

Minggu, 14 Oktober 2012 - 10:58 WIB
Jakarta paling berkicau
Jakarta paling berkicau
A A A
Jumlah penduduk dunia yang mengakses media sosial semakin besar. Indonesia merupakan negara dengan jumlah pertumbuhan pengguna sosial media terbesar dibanding negara lain.

Semiocast, perusahaan penyedia solusi manajemen brand asal Paris, Prancis, beberapa waktu lalu melansir penelitian. Hasilnya sangat mengejutkan, Jakarta dinobatkan sebagai kota paling “berkicau” karena memiliki jumlah tweet tertinggi di dunia; sementara Bandung berada di urutan keenam. Lembaga ini menganalisis sekitar 10,6 miliar kicauan publik di Twitter.

Dari fakta yang terungkap, warga Jakarta merupakan yang paling aktif di Twitter. Posisi berikutnya ditempati Tokyo, London, Sao Paulo, New York, Bandung, Paris, Los Angeles, Chicago, Riyadh, dan Singapura. Tetapi secara umum, Indonesia masih berada di urutan kelima pengguna Twitter terbanyak di dunia dengan 30 juta akun.

Posisi pertama diraih Amerika Serikat dengan lebih dari 141 juta akun.Disusul Brasil (41 juta), Jepang (35 juta), dan Inggris (32 juta). Semiocast merilis laporan bahwa pengguna Twitter sudah mencapai 500 juta akun hingga Juni 2012.

Akan tetapi, yang aktif berkicau hanya 170 juta. Namun, peningkatan jumlah pengguna Twitter di Indonesia cukup besar yaitu sekiRA 50%. Pada 1 Januari 2012, jumlah pengguna sekira 20 juta, dan pada 30 Juni sudah meningkat hampir 30 juta user.

Jumlah peningkatan pengguna Twitter Indonesia lebih besar dibandingkan negara-negara lain. Dilihat dari tren pertumbuhan selama beberapa bulan, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat jumlah pengguna di Indonesia melampaui tiga negara tersebut. Saat ini pengguna Twitter, Indonesia lebih besar dibandingkan India (17 juta), Meksiko (14 juta), Kanada, Spanyol.

Menurut penelitian Semiocast, lebih dari 2% dari semua tweet yang di-posting di seluruh dunia berasal dari Jakarta. Selain diwakili Jakarta, Indonesia juga mempunyai Bandung yang menempati peringkat 6 kota yang paling aktif berkicau (tweet).

Bandung mengungguli kota-kota besar seperti Paris (peringkat 7), Los Angeles (8), Chicago (9), dan Singapura (11). Untuk Inggris, setelah London muncul Kota Manchester yang menyumbangkan 0,4% dari semua tweets publik geolokal di tingkat kota.

Yang menarik, AS walaupun pengguna Twitter terbanyak, New York hanya menempati peringkat 5. Adapun kota lain seperti San Francisco hanya menyumbangkan 0,2% dari semua tweetsgeolokal di tingkat kota.

Sementara itu, pengguna bahasa Arab pada Twitter terus tumbuh. Bahasa Arab menempati peringkat 6 dalam posting tweetsatau sekitar 2,8% dari semua tweetspublik di-postingpada Juni 2012.

Tanda peningkatan penggunaan bahasa Arab ini salah satunya ditunjukkan dengan adanya Riyadh yang menjadi kota paling aktif ke-10. Hal ini menunjukkan penyebaran penggunaan Twitter semakin mengglobal.

Di satu sisi, fakta yang disajikan Semiocast ini menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Jakarta, menjadi fenomena tersendiri dalam penggunaan Twitter.

Hal ini menandakan bahwa Twitter mempunyai posisi strategis dalam dinamika masyarakat Jakarta. Banyak isu kehidupan Jakarta dengan berbagai permasalahannya yang disajikan dalam Twitter. Menurut Ridho Irawan, Chief Marketing eXo Digital Agency, setidaknya 20% penduduk di Indonesia telah “melek internet”.

Mayoritas dari pengguna internet tersebut menggunakan sosial media seperti Facebook ataupun Twitter. Pengguna sosial media umumnya adalah kaum terpelajar yang berpengaruh di masyarakat. Mereka adalah corong yang bisa memperkuat suara dari pihak-pihak yang ingin mereka dukung.

“Twitter contohnya,banyak penggunanya adalah sosok yang cukup influential, seperti anak-anak muda, akademisi, wartawan, selebritas, pengusaha, dan para tokoh yang peduli dengan perubahan. Karena itu, kabarnya suara rakyat dimulai dari Twitter.Karena Twitter merupakan media paling update dan paling jujur dalam mengaspirasikan suara hati,” ujar Ridho kepada harian Seputar Indonesia(SINDO).

Menurut Ridho, ada sejumlah kelebihan yang menjadi daya tarik dari media sosial sehingga membuatnya banyak diminati masyarakat. Seperti biaya yang dihabiskan relatif lebih murah dibandingkan penggunaan televisi, sehingga banyak politikus yang mulai menggunakan media ini.

Media sosial juga paling cepat dalam penyampaian pesan dikarenakan adanya potensi untuk terciptanya “getok tular” (viral marketing). Media sosial juga lebih interaktif, bukan sekadar komunikasi satu arah, sehingga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengaspirasikan suaranya kepada berbagai pihak, seperti kepada pemerintah dan wakil rakyat.

Sementara itu bagi politisi, tersedia tools untuk mengukur tingkat efektivitas dalam kampanye. Seperti berapa jumlah pendukung, siapa saja profil mereka, berapa kali video kampanye telah ditonton, bagaimana respons masyarakat terhadap kampanye yang luncurkan.

Pengamat media sosial dari Virtual Consulting, Nukman Luthfie mengatakan dari data yang disajikan Semiocast sudah terlihat bahwa Jakarta merupakan kota paling aktif ngetweet.

Indonesia, khususnya Jakarta merupakan tempat yang paling banyak pengguna internet, sehingga banyak juga pengguna Twitter. Faktor lain yang membuat masyarakat Jakarta aktif ngetweet salah satunya adalah kemacetan yang terjadi di Jakarta.

“Waktu yang dihabiskan dari rumah ke tempat kerja bisa mencapai 1,5–2 jam. Waktu ini dipergunakan untuk ngetweet,” kata Nukman.

Hal ini berkorelasi dari penelitian yang menyebutkan bahwa aktivitas ngetweet di Jakarta paling banyak dilakukan via ponsel. Sekir 80% pengguna Twitter, ngetweet melalui ponsel.

Sementara itu rata-rata global hanya 56% yang ngetweet melalui ponsel. Menurut Nukman pengguna Twitter cenderung lebih mobile. “Sementara itu ‘ngoceh’di Twitter bisa dilakukan dengan orang-orang yang tidak mereka kenal,” kata Nukman.

Twitter juga cenderung lebih responsif dan menyampaikan apa yang mereka rasakan dan lihat.Tidak heran jika mereka cepat merespons berbagai kejadian, termasuk pada kebijakan dan politik yang sedang mereka rasakan.

Contoh terbaru adalah kasus KPK vs Polri yang ramai dibicarakan. Begitu juga dengan Pemilukada DKI Jakarta. Tidak heran jika pengguna Twitter ini mempunyai “kekuatan”politik tersendiri.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4850 seconds (0.1#10.140)