Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ada partai besar di balik badai Demokrat?
Ada partai besar di balik badai Demokrat?
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik sekaligus pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Tjipta Lesmana mengatakan, dibutuhkan kekuatan besar untuk menggoyang partai sebesar Demokrat.
"Hanura itu kan Partai kecil. Tidak bisa menggoyang partai sebesar Demokrat. Kalaupun ada pihak-pihak yang bermain di balik Nazaruddin, itu dari partai besar, bukan partai kecil," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (2/3/2012).
Ditambahkan dia, kecurigaan Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan terhadap pengacara Nazaruddin yang berasal dari Partai Hanura Elza Syarif, tidak cukup kuat untuk menangkal badai yang menggoyang Demokrat.
"Bisa saja sebagai pengalihan isu, tetapi apabila dipandang dari komunikasi sangat tidak efektif. Kenapa? Karena kalau memang mau mengalihkan isu ini, alihkan dengan isu yang sama-sama besar," tambahnya.
Berita korupsi wisma atlet yang dilakukan Nazarudin, menurut Tjipta merupakan satu peristiwa besar. Adapun jika mau mengalihkan isu, harus dialihkan dengan hal lain yang tidak kalah besar juga.
"Misalnya korupsi yang dilakukan oleh X dari partai besar Y misalnya, itu baru efektif. Tetapi saya yakin, pengalihan isu tentang Partai Hanura di balik Nazarudin tidak akan membuat publik mengalihkan perhatiannya tentang dugaan keterlibatan petinggi PD," terangnya. (san)
"Hanura itu kan Partai kecil. Tidak bisa menggoyang partai sebesar Demokrat. Kalaupun ada pihak-pihak yang bermain di balik Nazaruddin, itu dari partai besar, bukan partai kecil," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (2/3/2012).
Ditambahkan dia, kecurigaan Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan terhadap pengacara Nazaruddin yang berasal dari Partai Hanura Elza Syarif, tidak cukup kuat untuk menangkal badai yang menggoyang Demokrat.
"Bisa saja sebagai pengalihan isu, tetapi apabila dipandang dari komunikasi sangat tidak efektif. Kenapa? Karena kalau memang mau mengalihkan isu ini, alihkan dengan isu yang sama-sama besar," tambahnya.
Berita korupsi wisma atlet yang dilakukan Nazarudin, menurut Tjipta merupakan satu peristiwa besar. Adapun jika mau mengalihkan isu, harus dialihkan dengan hal lain yang tidak kalah besar juga.
"Misalnya korupsi yang dilakukan oleh X dari partai besar Y misalnya, itu baru efektif. Tetapi saya yakin, pengalihan isu tentang Partai Hanura di balik Nazarudin tidak akan membuat publik mengalihkan perhatiannya tentang dugaan keterlibatan petinggi PD," terangnya. (san)
()
Explore More