Seratus siswa TK geruduk KPK
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini kedatangan tamu istimewa. Sebanyak 110 anak usia 3-5 tahun, siswa Taman kanak-kanak (TK) Raudatul Athfal (RA) Pancoran Emas, Depok, mendatangi Abraham Samad cs, memberikan dukungan kepada KPK. Mereka ditemani 16 tenaga pengajar.
Ekianti Ningsih, salah seorang guru RA mengatakan, kejujuran harus ditanamkan pada generasi muda mulai sejak dini agar kelak menjadi pemimpin yang baik, dan cinta akan kejujuran.
"Kami sengaja mengajak mereka ke sini sebagai upaya untuk mendidik mereka dengan nilai kejujuran untuk lebih memotivasi anak-anak didik untuk selalu jujur dan berbuat baik," terang Ningsih saat berbincang dengan wartawan di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2012).
Ningsih menambahkan, meskipun anak didiknya tidak mengerti tentang korupsi, pihaknya tetap memberikan pendidikan tentang kejujuran agar kelak kalau jadi pemimpin tidak sama dengan pimimpin yang melakukan praktik korupsi. "Menjadi generasi pemimpin yang jujur tidak sama dengan yang sering diperiksa KPK," terangnya.
Kunjungan kali ini untuk melempar wacana baru agar pemimpin yang tersandung perkara korupsi mau mengakui kesalahannya agar negara ini bisa menjadi lebih baik lagi. "Mungkin anak-anak tidak kenal korupsi, tapi kami ingin memberi mereka pengetahuan tentang kejujuran dalam memimpin, dan berani mengakui kesalahannya," tambahnya.
Selain itu, di sekolah pihaknya selalu mengajari tentang pemanfaatan uang bukan nilai uang sendiri. "Selama ini tidak ada materi yang membahas mengenai pemanfatan uang," terangnya. (san)
Ekianti Ningsih, salah seorang guru RA mengatakan, kejujuran harus ditanamkan pada generasi muda mulai sejak dini agar kelak menjadi pemimpin yang baik, dan cinta akan kejujuran.
"Kami sengaja mengajak mereka ke sini sebagai upaya untuk mendidik mereka dengan nilai kejujuran untuk lebih memotivasi anak-anak didik untuk selalu jujur dan berbuat baik," terang Ningsih saat berbincang dengan wartawan di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2012).
Ningsih menambahkan, meskipun anak didiknya tidak mengerti tentang korupsi, pihaknya tetap memberikan pendidikan tentang kejujuran agar kelak kalau jadi pemimpin tidak sama dengan pimimpin yang melakukan praktik korupsi. "Menjadi generasi pemimpin yang jujur tidak sama dengan yang sering diperiksa KPK," terangnya.
Kunjungan kali ini untuk melempar wacana baru agar pemimpin yang tersandung perkara korupsi mau mengakui kesalahannya agar negara ini bisa menjadi lebih baik lagi. "Mungkin anak-anak tidak kenal korupsi, tapi kami ingin memberi mereka pengetahuan tentang kejujuran dalam memimpin, dan berani mengakui kesalahannya," tambahnya.
Selain itu, di sekolah pihaknya selalu mengajari tentang pemanfaatan uang bukan nilai uang sendiri. "Selama ini tidak ada materi yang membahas mengenai pemanfatan uang," terangnya. (san)
()