Kursi Rp24 juta diganti Rp1,5 juta
A
A
A
Sindonews.com - Rencana mengganti produk impor dengan produk dalam negeri di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, segera direalisasikan lusa.
Dipastikan, perabotan yang semula dibeli dengan harga puluhan juta rupiah, akan diganti barang lokal dengan harga kisaran Rp1,5 hingga Rp2 juta. Tapi sayangnya, ada beberapa tak bisa ditukar lagi, dan tetap dipakai.
"Kira-kira dilakukan dalam waktu satu hari atau dua hari kedepanlah beberapa komponen di ruang Bangar itu akan diganti," tegas Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR RI Siswono Yudohusodo, usai memanggil untuk kedua kalinya pihak Kesetjenan DPR RI dan konsultan perencana proyek di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2012).
Barang-barang yang pasti diganti adalah kursi. Kursi semula dibeli Rp24 juta perunit rencana akan diganti dengan kursi produk lokal dengan harga sekira Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per unit.
"Untuk kursi bisa dikembalikan. Karena barang masih baru belum digunakan, supplier juga setuju untuk dikembalikan. Tapi kami tetap akan memberikan kursi yang bagus, nyaman karena anggota Banggar itu kan bekerja siang dan malam," kata Siswono.
Beberapa barang lain yang dibatalkan, antara lain lampu dari Belanda, lukisan dinding, kaca sekat untuk memisahkan ruangan,
dan sound system. Dengan pembatalan itu, DPR bisa mengirit anggaran sekira Rp5 miliar.
"Jadi banyak yang kami kurangi, total pengurangannya lumayan juga sekira Rp5 miliar," jelasnya.
Tapi diakui Siswono, ada beberapa barang tak jadi diganti, seperti karpet buatan Amerika Serikat seharga Rp900 juta dan tiga unit video wall. Karpet itu, kata Siswono, sudah terlanjur dilem. Jika dipaksa untuk dibongkar, maka akan rusak dan tak bisa diperbaiki lagi.
Sedangkan tiga unit video wall Soal tiga unit video wall sedianya akan dijual, tapi karena sudah terlanjur dipasang maka akan sulit. "Tapi ini juga susah dirubah. karena ruangannya berbentuk segitiga, sehingga tetap diperlukan tiga buah video, kalau ruangan dirombak, ongkos lebih besar," tuturnya.(lin)
Dipastikan, perabotan yang semula dibeli dengan harga puluhan juta rupiah, akan diganti barang lokal dengan harga kisaran Rp1,5 hingga Rp2 juta. Tapi sayangnya, ada beberapa tak bisa ditukar lagi, dan tetap dipakai.
"Kira-kira dilakukan dalam waktu satu hari atau dua hari kedepanlah beberapa komponen di ruang Bangar itu akan diganti," tegas Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR RI Siswono Yudohusodo, usai memanggil untuk kedua kalinya pihak Kesetjenan DPR RI dan konsultan perencana proyek di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2012).
Barang-barang yang pasti diganti adalah kursi. Kursi semula dibeli Rp24 juta perunit rencana akan diganti dengan kursi produk lokal dengan harga sekira Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per unit.
"Untuk kursi bisa dikembalikan. Karena barang masih baru belum digunakan, supplier juga setuju untuk dikembalikan. Tapi kami tetap akan memberikan kursi yang bagus, nyaman karena anggota Banggar itu kan bekerja siang dan malam," kata Siswono.
Beberapa barang lain yang dibatalkan, antara lain lampu dari Belanda, lukisan dinding, kaca sekat untuk memisahkan ruangan,
dan sound system. Dengan pembatalan itu, DPR bisa mengirit anggaran sekira Rp5 miliar.
"Jadi banyak yang kami kurangi, total pengurangannya lumayan juga sekira Rp5 miliar," jelasnya.
Tapi diakui Siswono, ada beberapa barang tak jadi diganti, seperti karpet buatan Amerika Serikat seharga Rp900 juta dan tiga unit video wall. Karpet itu, kata Siswono, sudah terlanjur dilem. Jika dipaksa untuk dibongkar, maka akan rusak dan tak bisa diperbaiki lagi.
Sedangkan tiga unit video wall Soal tiga unit video wall sedianya akan dijual, tapi karena sudah terlanjur dipasang maka akan sulit. "Tapi ini juga susah dirubah. karena ruangannya berbentuk segitiga, sehingga tetap diperlukan tiga buah video, kalau ruangan dirombak, ongkos lebih besar," tuturnya.(lin)
()