Wayan Koster bantah terima uang 1 kardus
A
A
A
Sindonews.com - Lutfi, sopir pribadi Yulianis dalam kesaksian di persidangan terdakwa M Nazaruddin dalam kasus wisma atlet mengatakan kepada majelis hakim, bahwa dirinya menyerahkan uang satu kardus besar ke I Wayan Koster.
Namun anggota Komisi X DPR I Wayan Koster kembali membantah dirinya menerima aliran duit dari suap Wisma Atlet SEA Games. Politikus PDI Perjuangan ini menyanggah kesaksian Lutfi Ardiansyah, sopir pribadi mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis.
Lutfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi bersaksi pernah menyerahkan uang Rp5 miliar ke Wayan Koster. Uang yang dibungkus kardus printer itu diberikan ke staf Wayan di Lantai 6 Gedung DPR. Penyerahan uang ini atas perintah Mindo Rosalina Manulang, mantan bawahan Muhammad Nazarudddin.
"Saya udah tanya staf saya, dia tidak pernah mengenal Lutfi dan tidak pernah menerima titipan, juga tidak pernah membuat tanda terima," kata Wayan dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (30/1/2012).
Wayan sendiri mengaku siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan penjelasan terkait kasus suap Wisma Atlet yang dikaitkan dengan Komisi X dan Badan Anggaran DPR.
"Kalau dipanggil KPK saya pasti akan datang memberi keterangan," ujarnya. (wbs)
Namun anggota Komisi X DPR I Wayan Koster kembali membantah dirinya menerima aliran duit dari suap Wisma Atlet SEA Games. Politikus PDI Perjuangan ini menyanggah kesaksian Lutfi Ardiansyah, sopir pribadi mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis.
Lutfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi bersaksi pernah menyerahkan uang Rp5 miliar ke Wayan Koster. Uang yang dibungkus kardus printer itu diberikan ke staf Wayan di Lantai 6 Gedung DPR. Penyerahan uang ini atas perintah Mindo Rosalina Manulang, mantan bawahan Muhammad Nazarudddin.
"Saya udah tanya staf saya, dia tidak pernah mengenal Lutfi dan tidak pernah menerima titipan, juga tidak pernah membuat tanda terima," kata Wayan dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (30/1/2012).
Wayan sendiri mengaku siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan penjelasan terkait kasus suap Wisma Atlet yang dikaitkan dengan Komisi X dan Badan Anggaran DPR.
"Kalau dipanggil KPK saya pasti akan datang memberi keterangan," ujarnya. (wbs)
()