Tangani Corona, Pemerintah Diminta Jangan Lengah dan Perketat PSBB

Senin, 06 April 2020 - 16:10 WIB
Tangani Corona, Pemerintah Diminta Jangan Lengah dan Perketat PSBB
Tangani Corona, Pemerintah Diminta Jangan Lengah dan Perketat PSBB
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menyampaikan faktor cuaca turut berpengaruh terhadap wabah Corona (Covid-19) di Indonesia.

Hal ini kemudian diperkuat dengan pernyataan Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bahwa cuaca tropis di Indonesia bisa melemahkan Covid-19.

Meskipun pernyataan ini juga didukung juga oleh kajian dari Tim BMKG dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM), Anggota DPR dari Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni meminta pemerintah tidak lengah dan tetap memperketat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Pastinya Pak Jokowi dan Pak Luhut juga tidak akan berbicara kalau tidak ada datanya. Jadi dalam hal ini, saya mengapresiasi hasil penelitian dari tim BMKG dan UGM terkait penemuan mengenai penyebaran virus ini,” tutur Sahroni dalam siaran pers yang diterima, Senin (6/4/2020).

Kendati demikian, Sahroni mengingatkan hasil kajian ini harusnya tidak serta merta membuat pemerintah Indonesia menjadi lengah dalam menanggulangi penyebaran virus Corona yang faktor utamanya penularannya terjadi dari orang ke orang.

“Tapi tetap saja, hasil kajian ini tidak boleh membuat kita lengah. Social distancing perlu terus ditegaskan, dan ini penting sekali. Karena tetap saja, interaksi antar orang, itu yang bikin penyebaran virus ini makin menyebar,” ujar Bendahara Fraksi Nasdem DPR ini.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini juga merujuk pada rekomendasi dari Tim BMKG dan UGM yang menyebutkan bahwa meski cuaca Indonesia disebut kurang ideal untuk penyebaran virus namun, mobilitas penduduk dan interaksi sosial masyarakat tetap perlu benar-benar dibatasi.

“Kan tim kajiannya juga merekomendasikan supaya faktor suhu dan kelembapan udara ini dapat mendukung pengurangan risiko dan penyebaran wabah, namun tetap saja harus ada pembatasan ketat atas mobilitas penduduk dan interaksi sosial,” tuturnya.

Perlu diketahui kajian tersebut menyebutkan bahwa kondisi udara ideal untuk virus Corona adalah temperatur sekitar 8-10 °C dan kelembapan 60-90%. Artinya dalam lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi seperti di Indonesia, maka lingkungan ini kurang ideal untuk penyebaran kasus Covid-19. Tetapi, BMKG dan Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM juga meminta agar interaksi sosial juga harus dibatasi secara ketat.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8157 seconds (0.1#10.140)