Mulfachri Bisa Terpental jika Terus Melawan Zulhas
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institut (IPI) Karyono Wibowo menilai, pencopotan Mulfachri Harahap dari jabatan Wakil Ketua Komisi III semakin membuat posisi 'rival politik' Zulkifli Hasan (Zulhas) itu lemah di PAN. Selain itu, pencopotan Mulfachri juga semakin menunjukkan pengaruh dan dukungan Amien Rais kian kendor.
"Salah satu indikator adalah pencopotan posisi Mulfachri dari posisi Wakil Ketua Komisi III digantikan oleh Pangeran Khaerul Saleh. Surat tersebut notabene ditandatangani oleh Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi Ahmad Yohan," kata Karyono saat dihubungi SINDOnews, Senin (6/4/2020).
Karyono menyebut, strategi Zulhas yang memasukkan dua anak Amien Rais ke dalam struktur pengurus PAN terbukti cukup efektif untuk mengendorkan kekuatan Mulfachri dan para pendukungnya. Dengan begitu, lanjut dia, jika melihat perkembangan dinamika politik di internal PAN, nasib Mulfachri bisa terpental jika tetap ngotot melakukan perlawanan terhadap kubu Zulhas. (Baca Juga: Hanafi dan Mumtaz Jadi Pengurus, Bukti Ada Simbiosis Mutualisme PAN dan Amien Rais).
Di sisi lain, sambung Karyono, saat ini Zulhas akan menghadapi kekecewaan para pendukung Mulfachri, jika kepentingan mereka tidak terakomodir. "Itulah konsekuensi dari hasil kompromi politik. Cara kompromi sebagai jalan tengah untuk menciptakan stabilitas politik harus terukur agar tidak menimbulkan kontraproduktif," pungkasnya. (Baca Juga: Zulhas Umumkan Kepengurusan PAN 2020-2025, Tak Ada Nama Amien Rais dan Mulfachri).
"Salah satu indikator adalah pencopotan posisi Mulfachri dari posisi Wakil Ketua Komisi III digantikan oleh Pangeran Khaerul Saleh. Surat tersebut notabene ditandatangani oleh Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi Ahmad Yohan," kata Karyono saat dihubungi SINDOnews, Senin (6/4/2020).
Karyono menyebut, strategi Zulhas yang memasukkan dua anak Amien Rais ke dalam struktur pengurus PAN terbukti cukup efektif untuk mengendorkan kekuatan Mulfachri dan para pendukungnya. Dengan begitu, lanjut dia, jika melihat perkembangan dinamika politik di internal PAN, nasib Mulfachri bisa terpental jika tetap ngotot melakukan perlawanan terhadap kubu Zulhas. (Baca Juga: Hanafi dan Mumtaz Jadi Pengurus, Bukti Ada Simbiosis Mutualisme PAN dan Amien Rais).
Di sisi lain, sambung Karyono, saat ini Zulhas akan menghadapi kekecewaan para pendukung Mulfachri, jika kepentingan mereka tidak terakomodir. "Itulah konsekuensi dari hasil kompromi politik. Cara kompromi sebagai jalan tengah untuk menciptakan stabilitas politik harus terukur agar tidak menimbulkan kontraproduktif," pungkasnya. (Baca Juga: Zulhas Umumkan Kepengurusan PAN 2020-2025, Tak Ada Nama Amien Rais dan Mulfachri).
(zik)