Bangun Solidaritas Lawan Corona, Jangan Sebar Hoaks

Jum'at, 27 Maret 2020 - 21:52 WIB
Bangun Solidaritas Lawan Corona, Jangan Sebar Hoaks
Bangun Solidaritas Lawan Corona, Jangan Sebar Hoaks
A A A
JAKARTA - Virus Corona atau COVID-19 telah menjadi wabah di berbagai belahan bumi. Bencana kemanusiaan ini telah menelan banyak korban, termasuk di Indonesia.

Namun di tengah bencana COVID-19 ini, masih ada saja orang ataupun kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk menyerbarkan berita hoaks, berita hoaks dan ujaran kebencian terkait virus tersebut.

Berdata data Polri, sejauh ini jumlah kasus hoaks di media sosial terkait virus Corona atau COVID-19 yang telah ditangani Bareskrim Polri dan jajaran Polda di seluruh Indonesia mencapai 46 kasus. Adanya hoaks tentang COVID-19 di media sosial tersebut membuat masyarakat menjadi resah. (Baca Juga: 46 Kasus Hoaks Terungkap, Polisi Terus Gencarkan Patroli Siber)

Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia mengaku sedih masih banyak yang menyebarkan hoaks, menyebarkan berita dusta dalam kondisi seperti ini.

Banyak orang menderita akibat berita palsu yang disebarluaskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Tolong jangan menjadikan wabah Corona semacam olok-olokan atau semacam cara untuk menebar kebencian, permusuhan. Meskipun kita membenci seseorang, tapi tolong jangan menggunakan wabah atau pandemi ini sebagai alat untuk balas dendam, untuk mencaci-maki atau membangun permusuhan,” tutur Siti Musdah Mulia di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Menurut dia, seharusnya semua merenungi diri dengan adanya wabah ini. "Apa yang salah dengan diri kita, apa yang salah dengan keluarga kita selama ini," katanya.

Dia mengajak untuk mencari upaya dan mengevaluasi diri agar bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

“Karena kalau kita ini mengakui sebagai makhluk yang berguna, makhluk yang bermartabat, mari kita semua menghindarkan diri dari menyebarkan berita hoaks atau berita palsu, berita dusta atau berita-berita yang mengandung kebencian dan permusuhan terhadap sesama. Karena itu perlihatkanlah bahwa kita ini adalah manusia yang beradab,” tutur Musdah.

Karenanya itu, menurut Musdah, penting untuk bersama-sama membangun solidaritas untuk menguatkan satu sama lain. Ini agar ketika ada orang yang sudah terpapar virus COVID-19 untuk tidak menjadi terlalu cemas dan tidak dengan mudah memvonis seseorang sudah mati atau tidak ada harapan lagi..

“Bersikap positif dan berprasangka baik yang harus kita kuatkan. Misalnya kita dengar berita bahwa ‘si anu positif terpapar Corona, oh tidak apa-apa yang penting berobat yang baik dan ikut anjuran untuk istirahat, berdoa lebih banyak lagi, perkuat solidaritas dengan keluarga dan sebagainya’. Jadi dukungan keluarga itu juga sangat penting,” tuturnya.

Musdah juga mengajak meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh dengan makan makanan yang baik dan bergizi serta membantu sesama jika ada yang tidak mampu. Itu pun menjadi bentuk solidaritas untuk saling menguatkan antar sesama.

"Ketika kita tahu misalnya ada tetangga kita yang buruh harian yang kalau tidak bekerja maka dia tidak mendapatkan uang, kita harus berbagi jika kita punya makanan lebih. Jadi solidaritas itu bentuknya banyak. Ada orang yang tidak mampu kita bantu. Jadi buat saya solidaritas itu harus diperkuat di tengah tengah kondisi pandemic seperti ini,” tutur Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) ini.

Selain itu di tengah bencana wabah COVID-19, kata di, penting sekali melakukan edukasi di masyarakat terkait imbauan social atau physical distancing, sehingga masyarakat dapat terbangun kesadarannya.

Edukasi tersebut bisa berbentuk gambar ataupun video yang menggambarkan bahayanya virus Corona tersebut sehingga perlu melakukan gerakan social atau physical distancing.

“Saya kira metode visual itu lebih baik ya dengan video-video yang menunjukkan ‘ini lho yang namanya virus itu bisa keluar mungkin melalui droplet (tetesan kecil) yang tidak disengaja’ yang mana mungkin orang tidak sengaja batuk atau bersin. Dari situ virus kemudian bisa menyebar tanpa disengaja,” tuturnya
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8477 seconds (0.1#10.140)