Kemensos Siapkan Cadangan Beras Bagi Daerah Terdampak Corona
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan cadangan beras bagi kepala daerah yang wilayahnya terdampak wabah virus Corona (COVID-19). Cadangan beras tersebut disiapkan agar kebutuhan keluarga miskin dan rentan yang mengalami kesulitan dalam memenuhi nafkah tetap terpenuhi.
"Kami juga menyiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk digunakan kepala daerah di seluruh wilayah yang terdampak wabah COVID-19," ujar Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020). (Baca juga: 686 Orang di Indonesia Positif Corona, 55 Meninggal Dunia)
Kemensos sebelumnya telah mengirimkan surat edaran kepada gubernur, bupati dan wali kota untuk menggunakan cadangan beras pemerintah sesuai kewenangan masing-masing kepala daerah. Apabila daerah merasa pasokannya kurang maka dapat mengusulkannya kepada Kemensos. "Apabila kurang dapat mengusulkan kepada Menteri Sosial," kata Asep. (Baca juga: Jumlah Daerah Terpapar Virus Corona Bertambah Jadi 22 Provinsi)
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara mengatakan kenaikan indeks bantuan Program Sembako yang sudah ditetapkan menjadi sebesar Rp200.000 per Maret-Agustus 2020, dapat diperpanjang jika diperintahkan Presiden Jokowi.
Pemerintah menambah bantuan Program Sembako dari Rp150.000 per bulan menjadi Rp200.000 yang ditujukan kepada 15,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama enam bulan hingga Agustus 2020, sebagai salah satu upaya mengatasi dampak virus Corona terhadap perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut Juliari juga menyampaikan penyaluran bantuan Program Sembako sudah berjalan di seluruh Indonesia dimulai di Bengkulu Utara. Penambahan bantuan Program Sembako tersebut disampaikan Mensos, agar masyarakat di lapisan ekonomi paling bawah tidak terlalu merasakan dampak yang ditimbulkan akibat merebaknya virus Corona.
Menurut dia, Kementerian Sosial memperoleh anggaran sebesar Rp4,56 triliun untuk tambahan Program Sembako Rp50.000 per KPM tersebut.
"Kami juga menyiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk digunakan kepala daerah di seluruh wilayah yang terdampak wabah COVID-19," ujar Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020). (Baca juga: 686 Orang di Indonesia Positif Corona, 55 Meninggal Dunia)
Kemensos sebelumnya telah mengirimkan surat edaran kepada gubernur, bupati dan wali kota untuk menggunakan cadangan beras pemerintah sesuai kewenangan masing-masing kepala daerah. Apabila daerah merasa pasokannya kurang maka dapat mengusulkannya kepada Kemensos. "Apabila kurang dapat mengusulkan kepada Menteri Sosial," kata Asep. (Baca juga: Jumlah Daerah Terpapar Virus Corona Bertambah Jadi 22 Provinsi)
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara mengatakan kenaikan indeks bantuan Program Sembako yang sudah ditetapkan menjadi sebesar Rp200.000 per Maret-Agustus 2020, dapat diperpanjang jika diperintahkan Presiden Jokowi.
Pemerintah menambah bantuan Program Sembako dari Rp150.000 per bulan menjadi Rp200.000 yang ditujukan kepada 15,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama enam bulan hingga Agustus 2020, sebagai salah satu upaya mengatasi dampak virus Corona terhadap perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut Juliari juga menyampaikan penyaluran bantuan Program Sembako sudah berjalan di seluruh Indonesia dimulai di Bengkulu Utara. Penambahan bantuan Program Sembako tersebut disampaikan Mensos, agar masyarakat di lapisan ekonomi paling bawah tidak terlalu merasakan dampak yang ditimbulkan akibat merebaknya virus Corona.
Menurut dia, Kementerian Sosial memperoleh anggaran sebesar Rp4,56 triliun untuk tambahan Program Sembako Rp50.000 per KPM tersebut.
(cip)