Tak Semua Pegawai WFH, Beginilah Cara Kemendagri Cegah Covid-19

Selasa, 24 Maret 2020 - 07:31 WIB
Tak Semua Pegawai WFH,...
Tak Semua Pegawai WFH, Beginilah Cara Kemendagri Cegah Covid-19
A A A
JAKARTA - Beberapa cara jitu mencegah penyebaran Covid-19 adalah melalui sterilisasi badan dengan semprotan disinfektan, khususnya disekitar baju dan sepatu. Kemudian, mengenakan masker penutup mulut dan menjaga jarak agar kontak fisik antar tubuh manusia atau dengan medium yang berpotensi dihinggapi virus corona tidak terjadi.

Anjuran sederhana namun penting ini merupakan protokol dasar pencegahan penularan Covid-19 yang diperintahkan World Health Organization (WHO). Protokol ini juga telah diadopsi sebagai panduan oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Indonesia.

Protokol ini, tentu, membutuhkan sikap displin dan konsitensi untuk dilaksanakan dan perlu dituangkan di dalam tata aturan berperilaku, baik di tingkat individual maupun organisasi.

Sejak hari Senin, 23 Maret 2020, Kemendagri yang dipimpin oleh Tito Karnavian mulai menerapkan protokol tersebut di lingkungan kementeriannya. Sesuai aturan internal Kemendagri, tidak semua pegawai di Kemendagri menjalani kebijakan Work From Home (WFH).

"Dua eselon tertinggi di Kementerian Yang membina seluruh Pemerintah Daerah tersebut tetap masuk kantor seperti biasa. Ini untuk menjamin kelangsungan roda organisasi dan menjaga agar pelayanan publik tetap berlangsung," kata Tito dalam keterangannya, Selasa (24/3/2020).

Terlebih di saat kritis seperti sekarang ini akibat Covid 19, aneka rapat pimpinan, rapat kordinasi dengan Pemerintah Daerah lewat teleconferencing dilakukan dan dipimpin langsung oleh Mendagri Tito setiap hari. (Baca Juga: Menaker Ida Gelar Teleconference dengan Pelaku Industri Pariwisata Terdampak Covid-19
Berbeda dari hari-hari sebelumnya, dimulai hari senin ini, seperti dapat dilihat di foto, sebelum memasuki ruang rapat, setiap pejabat harus disterilisasi di pintu masuk ruang rapat dengan semprotan disinfektan. Di samping itu masker, sarung tangan plastik juga diwajibkan dikenakan sebelum memasuki ruang rapat. Protokol ini dilakukan secara ketat tanpa terkecuali. Di samping itu medium penular seperti gelas, kertas dan sebagainya drastis dikurangi dari ruang rapat.

Tak hanya itu, jarak perimeter kursi antara peserta rapat juga ditata hingga masing-masing berjarak minimal 1,5 meter. Untuk mengurangi kemungkinan droplet mikropon dan meja rapat untuk peserta ditiadakan.

"Gerakan displin dan contoh pencegahan harus dimulai dari kantor ini," tandas Mendagri Tito saat memulai rapat pimpinan eselon 1 yang dilakukan rutin setiap hari Senin pagi itu.

Dia mengaku, sudah berkeliling ke empat provinsi, melakukan videoconference dengan para pejabat daerah dan selalu menganjurkan aspek pencegahan guna memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan cara-cara sederhana. Namun, kata dia, penuh tanggung jawab dan disiplin seperti suasana rapat di Kemendagri. "Contoh perilaku pencegahan Covid 19 seperti ini harus kita mulai dan lakukan dari diri kita sendiri," tandas Tito.

Tito kemudian mengumumkan bahwa hasil test Covid 19 yang diwajibakan oleh Presiden bagi semua para pembantunya, menteri dan ketua lembaga negara, di RSPAD Minggu 15 Maret 2020 yang kalau telah keluar Minggu sore 22/03/2020 dengan hasil Mendagri Tito dan isteri Tri Duswati Karnavian dinyatakan negatif atau tidak terinfeksi Covid-19. Mendengar hasil test tersebut sontak peserta rapat bertepuk tangan mengucapkan selamat.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7180 seconds (0.1#10.140)