Soal Corona, Pimpinan MPR Nilai Lockdown Picu Kepanikan Baru

Selasa, 17 Maret 2020 - 12:59 WIB
Soal Corona, Pimpinan...
Soal Corona, Pimpinan MPR Nilai Lockdown Picu Kepanikan Baru
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengunci akses masuk negara atau lockdown secara nasional dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia.

“Kalau seluruh Indonesia, saya pikir belum perlu karena akan menyentuh stabilitas ekonomi. Sekarang ini baru mengurangi aktivitas masyarakat yang berkumpul seperti di kantor, kampus, di ruang rapat dan sekolah," ujar Jazilul Fawaid di Jakarta, Selasa (17/3/2020). (Baca juga: Ketua MPR Minta Isolasi 49 Tenaga Kerja asal China di Kendari )

Menurut anggota Komisi III DPR ini, apabila lockdown diumumkan menjadi darurat nasional maka semua kegiatan perekonomian akan terhenti. Hal tersebut akan memunculkan kepanikan baru.

Dia menilai pemerintah dan masyarakat belum siap dengan semua risiko yang akan muncul akibat diberlakukan lockdown. Terutama di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian nasional dan pusat pemerintahan.

Jazil mengusulkan, bila mau melakukan lockdown saat ini cukup di beberapa daerah kabupaten atau kota yang warganya positif virus Corona, tetapi dengan perhitungan matang terhadap dampak yang akan ditimbulkan baik positif maupun negatif.

“Lockdown hanya di beberapa daerah yang dianggap menjadi pintu keluar dan masuk orang dengan penjagaan ketat serta diberikan fasilitas khusus mengecek kesehatannya," kata politikus PKB ini.

Di sisi lain, Jazilul mengimbau masyarakat Indonesia agar dapat menciptakan ketenangan serta menjunjung tinggi rasa gotong royong serta kebersamaan.

"Bila ada tetangga atau teman yang terkena gejala mirip virus Corona, jangan panik karena akan membuat kerugian. Yang perlu ditekankan bahwa virus Corona ini bukan hanya di Indonesia saja," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait dengan penanganan COVID-19 harus dibahas dahulu dengan pemerintah pusat.

"Untuk mempermudah komunikasi, saya minta pemerintah daerah konsultasi dengan kementerian terkait dan Satgas (Penanganan Corona-red)," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Senin 16 Maret 2020.

Jokowi memastikan pemerintah pusat belum mengarah ke kebijakan lockdown. Untuk itu, Jokowi menyatakan, pemerintah pusat dan daerah akan tetap menyediakan transportasi publik dengan catatan meningkatkan kebersihan transportasi publik tersebut.
(dam)
Berita Terkait
Jazilul Fawaid: Bangun...
Jazilul Fawaid: Bangun Solidaritas Bantu Warga Terdampak Corona
Ketua MPR Sebut Usulan...
Ketua MPR Sebut Usulan Utusan Golongan Patut Dipertimbangkan
Pandemi, Sidang Tahunan...
Pandemi, Sidang Tahunan MPR Tetap Digelar dan Hanya Dihadiri 57 Orang
Hadapi Pandemi COVID-19,...
Hadapi Pandemi COVID-19, Wakil Ketua MPR Ingatkan Pentingnya Gotong Royong
MPR Bisa Pahami Jika...
MPR Bisa Pahami Jika Pemerintah Ambil Langkah Antisipasi Defisit Anggaran
Pimpinan MPR: Perppu...
Pimpinan MPR: Perppu 1/2020 Sebaiknya Ditolak DPR
Berita Terkini
Mereka yang Bersuara...
Mereka yang Bersuara soal Polemik Penulisan Ulang Sejarah, Puan Ingatkan Prinsip Jas Merah
4 menit yang lalu
Isu Pencopotan Jaksa...
Isu Pencopotan Jaksa Agung, Pengamat: Presiden Tak Mungkin Gegabah
15 menit yang lalu
Kebaya Menari Tampil...
Kebaya Menari Tampil Memukau di Panggung Festival Tari Internasional di Paris
18 menit yang lalu
Survei CISA: Isu Ijazah...
Survei CISA: Isu Ijazah Palsu Jokowi Permainan Rival Politik
19 menit yang lalu
Deretan 33 Kombes Pol...
Deretan 33 Kombes Pol Masuk Daftar Mutasi Polri Mei 2025
1 jam yang lalu
Kejagung Geledah Apartemen...
Kejagung Geledah Apartemen dan Rumah 3 Tersangka Kasus Kredit Sritex, Sita Belasan Barbuk
1 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved