Pertemuan Airlangga-SBY Tak Bahas Kemungkinan Gabung Koalisi Jokowi

Jum'at, 06 Maret 2020 - 14:58 WIB
Pertemuan Airlangga-SBY Tak Bahas Kemungkinan Gabung Koalisi Jokowi
Pertemuan Airlangga-SBY Tak Bahas Kemungkinan Gabung Koalisi Jokowi
A A A
JAKARTA - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (5/3/2020) malam telah digelar. Namun, pertemuan yang digelar di kediaman SBY, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu tidak membahas kemungkinan Partai Demokrat bergabung dengan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Kami tidak bicarakan itu," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020). (Baca juga: SBY Bilang Selalu Siap Bantu Penuh Jokowi, Ini Penjelasan Demokrat )

Syarief kembali membantah ketika ditanya kembali dengan pertanyaan yang sama. "Kami hanya bicara masalah bagaimana bisa bekerja sama dengan membangun bangsa ini dengan posisi berbeda. Golkar di dalam, kami di luar. Untuk kepentingan rakyat kami dukung," tutur Syarief.

Dia mengungkapkan jajaran elite kedua partai lengkap mengikuti pertemuan Airlangga Hartarto dengan SBY itu. "Pertama, intinya silahturahmi. Karena apa? Selama ini Partai Demokrat dan Golkar sudah sering bekerja sama membangun bangsa dan negara, khususnya pada dua tahun periode Pak SBY. Jadi kita harapkan kerja sama itu bisa kita tingkatkan ke depan untuk kepentingan bangsa, itu intinya," jelasnya.

Kemudian, kata dia, posisi Partai Golkar saat ini berada dalam Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Sedangkan Partai Demokrat, kata dia, berada di luar pemerintahan. (Baca Juga: Airlangga Hartarto Bertemu SBY di Cikeas, Ini yang Dibahas).

"Bukan berarti kerja sama tidak bisa dilanjutkan, kerja sama itu bisa dilanjutkan dalam bentuk komunikasi apa yang terbaik itu kita lanjutkan semua kebijakan pemerintah itu bisa dikomunikasikan Fraksi Demokrat di Parlemen, salah satu contohnya Omnibus Law. Omnibus Law itu penuh dengan pandangan berbeda dari masyarakat," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7809 seconds (0.1#10.140)