PDIP, Gerindra, dan PKS Paling Sering Dibicarakan di Medsos

Kamis, 05 Maret 2020 - 13:42 WIB
PDIP, Gerindra, dan...
PDIP, Gerindra, dan PKS Paling Sering Dibicarakan di Medsos
A A A
JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) melakukan monitoring komparasi isu sembilan partai politik di media daring dan media sosial. Kajian ini melengkapi beberapa temuan lembaga survei terkait elektabiitas partai politik jika pemilu digelar hari ini.

Direktur Eksekutif LKSP Astriana B Sinaga menjelaskan, monitoring media daring dan media sosial dilakukan pada periode 23-29 Februari 2020 di platform media daring, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, blog dan forum.

Astriana menjaslakan, jangkauan isu sembilan partai politik pada periode tersebut mencapai 532.71 juta akun/viewers. PDIP menjadi partai yang paling banyak mendapatkan jangkauan sebesar 94,1 juta akun/viewers, disusul Gerindra dengan 92,4 juta akun/viewers dan PKS dengan 80,45 juta akun/viewers.

Di luar tiga besar berturut-turut adalah Golkar (75,2 juta), Demokrat (73,2 juta), PKB (45,4 juta), PPP (37,7 juta), Nasdem (17,3 juta) dan PAN (16,6 juta).

“PDIP berhasil menjadi perbincangan di warganet setelah juga menjadi juara elektabilitas di beberapa survei. Dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo memberikan dampak signifikan bagi PDIP untuk tetap di atas,” tutur Astriana di Jakarta, Kamis (5/3/2020) dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews.

Di PDIP, kata dia, isu yang menjadi perbincangan adalah perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri bagi kader PDIP agar membuka dapur umum di banjir Jabodetabek. Kemudian kritik anggota DPR dari PDIP terkait revitalisasi TIM di DKI Jakarta serta pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDIP di KPK.

Pada Gerindra, lanjut Astriana, yang menjadi perbincangan adalah hasil survei elektabilitas Prabowo tertinggi untuk capres 2024, Fraksi Gerindra desak pemulangan Habib Rizieq dan Sandiaga tolak tuntutan massa 212 untuk mencopot Ahok dari Pertamina.

Sementara pada PKS, perbincangan didominasi tentang Presiden PKS memberi catatan kritis omnibus law, sikap terhadap kekerasan muslim di India dan kritik rencana sewa pesawat kepresidenan yang dianggap pemborosan.

Sementara dari Top Ten Influencer di tiga paltform yakni Twitter, Facebook dan media daring didominasi oleh akun-akun dari media daring arus utama.

“Di Twitter dan Facebook justru akun-akun milik media mainstrem yang jadi influencer utama. Jadi ekspose terhadap perbincangan sembilan parpol memang didominasi oleh pemberitaan atas aktivitas maupun statemen dari para petinggi partai politik. Belum terlihat influencer personal yang menjadi endorser bagi sikap-sikap partai politik di periode ini,” tutur Astriana.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)